Skip to main content

Sungai Kapas Madya Masuk Nominasi Lomba KMPS Tingkat Nasional

SURABAYA (Mediabidik) - Lomba Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) tingkat nasional tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dari tiga kota/kabupaten di Jawa Timur yang ikut lomba Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) diantaranya Surabaya, Pasuruan dan Mojokerto. 

Sekertaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Aditya Wasita mengatakan, ide ini terbentuk dari Aktivis Peduli Sungai Surabaya (APSS) yang peduli tentang lingkungan, dia (APSS -red) memasukan sungai Kapas Madya ke website dan bagaimana dia bersama masyarakat membersihkan sungai Kapas Madya.

"Kemudian kegiatan tersebut dimasukkan website, sama kementerian PU kemudian ditangkap dan di ikutkan lomba, "terang Aditya, Jumat (27/7/2018).

Mantan Kabid Sarpras DKRTH menambahkan, kenapa yang dipilih sungai Kapas Madya, itu sebagai percontohan dan nanti akan dikembangkan ke wilayah - wilayah lain. 

"Jadi ngak besar dulu, tapi mulai yang kecil dulu. Dan dia (APSS) sudah mendampingi sejak tahun 2017 dan mulai bulan Juni kemarin diikutkan lomba. "ucapnya. 

Masih menurut Aditya, kalau di Jawa Timur ada tiga kota yang ikut lomba yaitu, Surabaya, Pasuruan dan Mojokerto yang mewakili Jawa Timur. 

"Penyelenggaranya dari Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dan jurinya dari Kementerian PUPR, Dinas Sumber Daya Air Provinsi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan hari Kamis (26/7/2018) kemarin penilaian, "ungkapnya. 

Lanjut Sekertaris DKRTH, untuk paparan presentasi kinerja kita masuk juara 3 dan untuk hasil lapangan kita masih nunggu hasilnya. Dan nanti kalau hasilnya bagus. 

"Untuk kriteria lomba ada tiga hal yakni, kekuatan internal organisasi meliputi kualitas personil pengurus, pemahaman tentang penggelolaan sungai. Aktivitas organisasi meliputi jumlah variasi kegiatan keaktifan dalam pendampingan dan dampak kegiatan organisasi meliputi dampak positif bagi sungai, biofisik, sosial ekonomi dan budaya masyarakat, "paparnya. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...