Skip to main content

Demokrat Petakan Kondisi Tiap Dapil Untuk Bekal Caleg

SURABAYA (Mediabidik) - Pasca pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg), DPD Partai Demokrat Jawa Timur mulai petakan kondisi di tiap masing-masing daerah pemilihan. Hal ini untuk menjadi bekal para caleg dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, ketika terpilih menjadi legislator nanti.

"Membuat peta kondisi budaya, ekonomi, dan materi apa yang harus diperjuangkan di daerah itu. Selain itu, saluran perjuangannya seperti apa, jadi ada latihan," kata ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo, usai membuka rapat koordinasi daerah (Rakorda) DPD Partai Demokrat Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu (20/7).

Mantan Sekdaprov Jatim itu menjelaskan, dalam pemetaan kondisi tiap dapil materinya berbeda-beda. Bahkan satu dapil problem dapat berbeda, seperti di Sampang, Bangkalan, Sumenep. Makan nantinya akan dilakukan survey menyeluruh untuk mengetahui peta kondisi di Jatim, dan dibukukan dalam buku kecil sebagai pegangan caleg.

"Dapil Sampang, Bangkalan, Sumenep aja beda. Nanti daerah problem sepertinya apa, dilakukan survei full seperti apa untuk peta Jatim. Semua politisi harus paham kultural Jatim. Nanti dibuatkan buku kecil," kata Soekarwo.

Menurut Soekarwo, personal lebih penting dari peranan partai, sehingga akumulasi kualitas kader yang mendaftarkan diri sebagai caleg lebih diprioritaskan. Untuk itu, rakorda ini juga sebagai konsolidasi para calon legislatif dalam menyamakan ideologi dan sikap pandangan terhadap pembangunan negara. Terutama dalam membantu masyarakat kecil. Seperti halnya tidak menyetujui penggusuran

"Kita lihat masyarakat seperti apa. karena mereka (caleg) tahu kepentingan masyarakat apa," pungkasnya.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...