Skip to main content

Pakar Tata Kota Juga Tolak Perubahan Nama Jalan Gunung Sari dan Dinoyo

SURABAYA (Mediabidik) - Pengubahan nama Jalan Dinoyo dan Gunungsari ternyata masih menuai polemik. Hal ini terlihat jelas melalui dengar pendapat yang digelar antara pihak Pansus dari DPRD Kota Surabaya dengan pakar tata kota asal ITS Surabaya Johan Silas pada hari, Kamis (26/7/2018).

Menariknya, alih-alih bicara soal teknis planologi tata kota, Johan Silas yang dengan tegas menolak pengubahan nama jalan itu justru berdalih jika sikapnya itu didasari faktor historis. "Tidak setuju karena pengubahan nama jalan ini akan berdampak pada sejarah panjang jalan itu," katanya.

"Mau diubah sebagian atau seluruhnya, kan tetap mengubah sejarah itu namanya. Kalau memang rekonsiliasi budaya, harusnya yang terkait langsung itu di Mojokerto bukan di Surabaya waktu perang bubat. Belanda saja dari dulu tidak berani mengubah nama jalan itu," tambah Johan Silas. 

Terkait hal itu, Ketua Pansus Raperda Pengubahan Nama Jalan Fatchul Muid memastikan bahwa polemik yang terjadi itu akan terus diakomodir oleh dirinya beserta jajaran Pansus. "Karena kami harus mengakomodir seluruh pendapat yang masuk untuk kemudian didiskusikan secara internal," ujarnya seusai acara dengar pendapat.

Sebagai tindak lanjut, politisi Nasdem ini memastikan jika dalam waktu dekat proses yang dilakukan oleh Pansus akan segera usai. "Nanti Hari Senin lah akan kami rapatkan secara internal. Kalau tidak bisa mufakat, ya akan kami votingkan," pungkas Muid.

Sebelumnya, warga terdampak yang bertempat tinggal di Jalan Dinoyo dan Gunungsari secara tegas menolak adanya pengubahan nama jalan itu ketika melakukan dengar pendapat dengan pihak pansus. Baik jika diubah sebagian maupun keseluruhan. 

Terkait janji Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim yang siap untuk memudahkan segala administrasi dokumen terkait berubahnya nama jalan, warga pun mengaku tidak percaya dengan janji itu karena belum mendapat sosialisasi apapun. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama