Skip to main content

Ringankan Beban Warga Terdampak Pandemi, Kader NasDem Harus Cancut Taliwondo


Mediabidik.com
- Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat DPD Partai NasDem kabupaten Pacitan menggedor seluruh potensi kadernya untuk 'cancut taliwondo' alias bersegera memenuhi panggilan tugas sosial. Langkah ini diambil untuk meringankan beban warga yang terjepit pagebluk atau pandemi Covid 19.

Ketua DPD Partai Nasdem Pacitan Suyatni Priasmoro menjelaskan, Partai NasDem ikut peduli terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Terutama masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Kepedulian Partai Nasdem diwujudkan dengan membagikan 10 ribu porsi makan siang kepada warga yang terpaksa melakukan isoman di seluruh pelosok Pacitan, mulai Sabtu 24 Juli 2021.

"Gerakan ini yang dibalut dalam 'Nasdem Peduli' kita menyerahkan minimal seribu paket nasi per hari. Paket nasi dibagikan selama 10 hari," ujar pria yang akrab dipanggil Kang Suyat tersebut.

Anggota DPRD Jatim itu menjelaskan, dalam pelaksanaan hari pertama, kesiapan para kader, pengurus sayap partai terlihat sangat serius. Mereka saling bahu-membahu, mulai dari proses memasak sampai distribusi ke desa-desa. Aksi simpatik partai besutan Surya Paloh itu mendapatkan sambutan haru bagi para isoman yang umumnya masyarakat lapis bawah.

"Sebagai bahan pemberitahuan kepada masyarakat yang membutuhkan program itu, NasDem menebar spanduk dan baleho di 171 desa," tuturnya.

Kang Suyat mengaku pembagian ribuan porsi makan kepada warga isoman merupakan instruksi pimpinan partai kepada seluruh kader. Hal ini bertujuan bisa menjadi solusi di tengah masyarakat yang sulit secara sosial-ekonomi.

"Saat pagebluk seperti ini, kader Nasdem perlu cancut taliwondo. Istilah itu merupakan konsep bagus dalam kehidupan tradisional masyarakat Jawa dulu, saat menghadapi masalah bersama, yang harus dipecahkan dan ditangani secara bersama pula," terangnya

Menurutnya, secara filosofi, makna cancut taliwondo itu adalah ikut gerakan bersama, menjadi solusi, tidak berpangku tangan atas persoalan sosial yang timbul. Maka Nasdem mengirimkan bantuan makan kepada warga isoman ini hanyalah menyentuh sebagian, karena belum bisa seutuhnya dari tuntutan konsep cancut taliwondo yang sefilosofis itu.

"Tapi minimal kami sudah bertekad kuat untuk memposisikan NasDem sebagai teman rakyat " kata Kang Suyat

Kang Suyat menegaskan, tujuan yang lebih penting dari kegiatan NasDem ini adalah bisa menggugah banyak pihak untuk bersama-sama cancut taliwondo, meringankan beban masyarakat dan pemerintah yang sedang berjuang keras melepas himpitan pandemi Covid.

Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Jatim itu menyatakan atas nama partai meminta maaf kepada para isoman yang menerima bantuan karena hanya mampu menyajikan menu yang sederhana. Namun hal yang lebih penting harus dilihat adalah Partai NasDem sebagai teman rakyat bisa hadir memberikan dukungan moral untuk bangkit keluar dari belenggu masalah.

"Program ini berawal dari pertanyaan sederhana, bagaimana sulitnya warga yang isoman harus memenuhi kebutuhan pokoknya untuk makan, dalam situasi sulit karena batasan-batasan bertindak yang diatur dalam PPKM. Yang lebih bahaya lagi kalua warga isoman itu harus keluar rumah mencari bahan atau makanan, ini mengapa NasDem berpikir makanan untuk mereka," ujar Kang Suyat.

Sementara Warga Bangunsari, Pacitan, Wahyuni sangat mengapresiasi aksi sosial Partai NasDem ini. Langkah itu cukup meringankan beban hariannya selama isoman.

''Dua pekan isolasi baru hari ini mendapatkan bantuan. Terimakasih Partai Nasdem,'' tutur perempuan 40 tahun itu.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama