Mediabidik.com – Meski Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan bahwa Bad Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar Rumah Sakit (RS) di Surabaya alami penurunan dari 90% turun menjadi 83%,.
Namun, Komisi D DPRD Kota Surabaya meminta agar Pemkot Surabaya tetap jangan lengah dan harus waspada terhadap pandemi virus Corona Covid-19.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wirawati mengatakan, Komisi D mengapresiasi kinerja Pemkot Surabaya dalam penanganan Covid-19, yang di indikasikan dengan turunnya BOR Rumah Sakit.
"Tapi perlu diingat Pemkot juga jangan lengah dan tetap waspada, karena ada varian covid baru yang menyebar sangat cepat dan terjadi kapan saja, jadi harus tetap waspada." ujarnya via telepon, Selasa (27/07/21).
Ia menjelaskan, sebenarnya menurunnya BOR RS di Surabaya tidak bisa dijadikan indikator kuat bahwa Covid-19 di Surabaya menurun, namun hanya melandai sebentar dan jika tidak kita waspadai atau lengah, dikhawatirkan malah muncul kasus Covid-19 yang cukup mengerikan lagi.
"BOR turun diangka 83% sudah baik, bahkan kalau bisa turun lagi sehingga Surabaya bisa dibawah zona merah bahkan sampai zona hijau." tegas politisi milenial Partai Gerindra Kota Surabaya ini.
Ajeng mendorong agar Pemkot Surabaya terus melakukan penguatan alur-alur penanganan Covid-19, dengan tujuan masyarakat tidak bingung dan semakin teredukasi soal pencegahan Covid-19.
Lebih lanjut Ajeng mengatakan, apa yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 tentunya tidak lepas dari partisipasi dan gotong royong nya masyarakat.
Untuk itu, jelas Ajeng, apapun kebijakan Pemkot Surabaya soal Covid-19 sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan para tokoh masyarakat dan warga, agar tidak timbul protes keras dari masyarakat saat penerapan dilapangan.
Dirinya kembali menambahkan, turunnya Bad Occupancy Rate Rumah Sakit di Surabaya tentu karena pertama, ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai Darurat hingga PPKM Level 4 yang membuat masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga imun
Kedua, karena PPKM otomatis mobilisasi warga Surabaya juga berkurang drastis, sehingga bisa sedikit menekan kasus-kasus baru Covid-19.
"PPKM ketat sangat berpengaruh terhadap turunnya kasus baru pandemi, sehingga BOR rumah sakit di Surabaya mulai landai. Namun sekali lagi, Pemkot Surabaya tetap harus waspada dan jangan lengah dalam penanganan Covid-19." ungkapnya.(pan)
Comments
Post a Comment