Skip to main content

Eri Cahyadi Dampingi Menteri BUMN Buka Sentra Vaksinasi di Grand City Mall


Mediabidik.com
- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mendampingi Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Thohir dalam pembukaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Minggu (28/3/2021). Pembukaan sentra vaksinasi yang juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tersebut, dikhususkan untuk melayani lansia dan pekerja layanan publik di wilayah Jatim.

Dalam sambutannya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, Sentra Vaksinasi Bersama ini merupakan bentuk dukungan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Terutama di kota-kota besar yang memiliki penduduk padat seperti Surabaya.

"Kita menargetkan selalu setiap sentra vaksinasi 5000 orang perhari. Saya yakin di Jatim ini bisa sesuai dengan targetnya, apalagi dapat dukungan Bu Gubernur dan tentu Pak Wali Kota," kata Menteri Erick mengawali sambutannya.

Selain di Kota Surabaya, Erick menyebut, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN juga dibuka di DKI Jakarta dan Kota Semarang. Dia berharap, Sentra Vaksinasi Bersama ini dapat mendukung percepatan vaksin bagi lansia, terutama di Kota Surabaya.

"Sentra vaksinasi ini juga bisa mempercepat daripada penduduk lansia. Ataupun nanti tambahan penugasan kalau memang garda terdepan lainnya yang harus dilakukan penyuntikan vaksinasi di sini," ungkap dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyambut baik pembukaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kota Pahlawan. Bagi dia, hal tersebut tentunya akan semakin mendukung percepatan vaksinasi bagi lansia. "Sehingga kami (Surabaya), lansia yang hari ini masih belum mendapatkan vaksin bisa terlayani di sini," kata Eri Cahyadi.

Oleh sebab itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN khususnya, serta Gubernur Jatim. Dia juga meyakini bahwa target vaksinasi 5000 sasaran perhari ini dapat terlaksana di Surabaya.

"Tadi disampaikan Pak Menteri yang (target) 5000 perhari Insya Allah bisa terwujud. Sekali lagi Pak Menteri, kami mengucapkan banyak terima kasih dan juga terima kasih kepada Bu Gubernur karena juga sering support kami," ujarnya.

Hal itu pula yang kemudian membuat jumlah penyuntikan vaksin di Jatim, tercatat masih yang tertinggi di Indonesia. Karenanya, pihaknya memastikan akan terus mempertahankan percepatan vaksinasi di Surabaya ini. "Insya allah akan kami pertahankan," tutur Eri Cahyadi.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN, bersama Gubernur Jatim dan Wali Kota Eri Cahyadi juga terlihat berkeliling meninjau langsung proses vaksinasi. Bahkan, sesekali mereka juga terlihat berbincang-bincang dengan para penerima vaksin.

Diketahui, Sentra vaksin di Surabaya ini merupakan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN keempat yang dihelat Kementerian BUMN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemerintah Daerah, serta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Jatim ini akan berlangsung selama satu bulan. (pan)

Foto : Eri Cahyadi dampingi Eri Thohir Menteri BUMN buka sentra Vaksinasi di Grand City Mall.

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh