Skip to main content

Whisnu : Harapan Saya PDIP Tetap Solid, Ini Bukan Soal jabatan

SURABAYA (Mediabidik) - Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Kota Surabaya akan dilanjutkan, Selasa (16/07/2019) di kantor DPD PDI Perjuangan. 

Hal itu disampaikan Whisnu Sakti Buana kepada awak media. "Saya mendapat undangan untuk menghadiri dan saya akan datang." kata Whisnu Sakti Ketua DPC PDIP Surabaya periode 2014-2019. 

Whisnu menambahkan konfercab itu akan dihadiri oleh 2 petinggi DPP PDIP Komaruddin Watubun dan Djarot sebagai wakil dari DPP PDIP. 

"Ini bukan konfercab kembali, melainkan konfercab lanjutan di Empire Palace yang diskors" terangnya.

Kata Whisnu, Konfercab lanjutan itu akan dilaksanakan sehari dan diharapkan bisa tuntas di hari itu juga.

Politisi yang menjabat Wakil Wali Kota Surabaya itu menegaskan, akan mengamankan keputusan final DPP PDIP soal sosok Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Sekretaris dan Bendahara. 

"Kalau memang keputusan final maka kita tegak lurus dan harus diamankan, selanjutnya fokus ke pemenangan setiap pemilu di Surabaya" tegasnya.

Menanggapi aksi PAC PDIP di Kota Surabaya pasca surat DPP PDIP atas sosok Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu menilai kalau itu sebagai dinamika dalam berpartai. "Hal itu sebagai bahan evaluasi bagi DPP" ucapnya.

Saat disinggung soal rekomendasi PDIP yang kemungkinan berubah nanti, Whisnu menggaris bawahi yang penting baginya adalah soliditas partai. "Harapan saya PDIP tetap solid, ini bukan  soal jabatan" tegasnya.

Sebelumnya surat rekomensi DPP PDIP yang menunjuk Adi Sutarwjono sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya menggantikan Whisnu Sakti di arena Konfercab di Empire Palace, pada (14/07/2019) ditolak oleh pengurus PAC yang hadir di acara itu. Sehingga jalannya Konfercab diskors. PAC menilai surat rekomendasi itu tidak sesuai AD/ART partai. Bahwa ketua DPC harus melalui kesepakatan rakercab. Sedangkan mayoritas PAC yang menghadiri Rakercab PDIP Kota Surabaya mayoritas mengingginkan Whsnu Sakti dipilih lagi sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya 2019-2024. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh