Skip to main content

Antisipasi HIV dan Narkoba Satpol PP Surabaya Amankan 15 Terapis Oriental Spa

SURABAYA (Mediabidik) – Puluhan tenaga terapis di Oriental Spa yang baru beroperasi di kawasan Jalan HR Muhammad diangkut Satpol PP Kota Surabaya.

Pasalnya para terapis berusia muda ini, disinyalir belum pernah melakukan tes kesehatan baik tes urin maupun darah, sehingga dikuatirkan terindikasi HIV ataupun Narkoba.

"Ada 15 tenaga terapis bekerja di Oriental Spa yang baru buka (beroperasi) semuanya kita bawa ke Mako Satpol PP Kota Surabaya," ujar Joko Wiyono Kasi Trantibbum Satpol PP Kota Surabaya, Senin (22/07/2019). sore.

Joko menjelaskan lima belas terapis ini, akan dilakukan pendataan sekaligus pemeriksaan tes kesehatan baik urin maupun darah dikuatirkan terindikasi HIV ataupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang sejenis narkoba.

"Hasil pemeriksaan tes kesehatan ke lima belas terapis ini semuanya negatif dan tidak ada satupun yang positif," paparnya. saat ditemui diruang kerja.

Selain tes kesehatan, pihaknya juga melakukan pendataan para terapis dan diwajibkan membuat surat pernyataan agar rutin memeriksakan kesehatan.

"Para terapis ini kita data dan harus membuat surat pernyataan agar rutin memeriksakan kesehatannya," tegasnya.

Ditanya soal perizinan, pihaknya menegaskan, saat melakukan pemeriksaan soal perizinan, dari pihak Oriental Spa sudah menunjukan izin OSS dari Kementerian, tetapi untuk kesehatan para terapis belum ada.

"Makanya para terapis ini kita bawa kesini, sedangkan soal perizinannya masih dalam proses, tadi kita sudah ditunjukan bukti surat mengurus perizinan dari Dinas Pariwisata," pungkasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...