Skip to main content

Bantu Anak Kurang Mampu, Rucita Dirikan Sekolah Paud Gratis

SURABAYA (Mediabidik) - Politisi dari fraksi Golkar, Rucita Permatasari mendirikan sekolahan Paud gratis di kawasan Indragiri bagi anak - anak yang tidak mampu seperti putus sekolah, anak jalanan, untuk di tampung di sekolahan tersebut. 

Namun untuk masuk disekolah yang sudah berdiri sejak 2 tahun lalu ini sangat selektif, artinya harus dilakukan survey terlebih dahulu yang dilakukan pihak sekolah apakah anak tersebut berasal dari keluarga tidak mampu atau tidak.

"Alhamdulillah untuk tahun ini yang lulus ada sembilan siswa, sebenarnya ada sepuluh tapi ada satu anak yang ngak datang soalnya orang tuanya masih ngurus KTP di luar pulau untuk masuk SD," katanya.

Kak Cita sapaan akrab Rucita Permatasari mengungkapkan, setelah lulus dari Paud tersebut akan mendapatkan full beasiswa untuk masuk SD negeri maupun Internasional.

"Jadi konsep saya memberikan sekolah gratis ini sampai dari Paud sampai tingkat TK B. Saya lebih bangga lagi anak anak lulusan dari sini bisa memberikan atitude yang baik, artinya mampu berkomunikasi dengan baik," ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk tahun ini yang sudah mendaftar sudah mencapai 15 siswa. Artinya ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ia mempersilakan bagi siapa saja yang notabene dari kalangan menengah ke bawah untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.

"Jadi kami juga akan memotivasi dan edukasi bagi orangtua yang semisal ada orang tua masih belum siap menyekolahkan anaknya karena faktor ekonomi yang minim untuk bagaimana memberikan pendidikan yang baik bagi anak," pungkasnya. (pan)


Foto : Rucita Permatasari foto bareng bersama anak anak Paud

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh