Skip to main content

Dapat Promosi Jabatan Baru, Ponsel Aspidsus Kejati Jatim Banjir Ucapan

SURABAYA (Mediabidik) – Telepon gengam milik Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim Didik Farkhan Alisyahdi SH, MH, belakangan diketahui mengalami 'serangan'.

Berdasarkan keterangan sumber kalangan Kejati Jatim, ribuan pesan terkirim secara serentak dengan durasi yang hampir bersamaan. Tak tanggung-tanggung, pesan masuk berjumlah hampir 1.100-an. Isi pesan-pesan tersebut hampir sama, yaitu ucapan selamat atas promosi jabatan baru yang diamanahkan oleh pimpinan Kejaksaan terhadap mantan Kepala Kejari Surabaya tersebut.

Sesuai Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia bernomor; KEP-185/A/JA/07/2019 yang dikeluarkan pada 10 Juli 2019 lalu, Didik bakal menduduki jabatan baru sebagai koordinator pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejagung RI.

Saat dikonfirmasi, jaksa yang menjabat ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) ini tak menampik. "Loh..kok tahu?," singkatnya dengan senyum.

Menurut Didik, 'serangan' ucapan selamat yang terkirim ke ponselnya tersebut berasal dari banyak kalangan, terutama para teman sekolahnya dulu. "Dari teman SD hingga kuliah. Saya sangat bersyukur atas perhatian mereka. Apresiasi yang saya nilai sebagai restu dan doa yang positif bagi langkah saya kedepan," ujarnya, Jumat (12/7/2019).

Ditanya, apakah dirinya membalas satu persatu pesan yang masuk?. Didik menjawab bahwa dirinya tetap maksimal mungkin membalas semua pesan yang masuk ke ponselnya. Namun, ia juga mengaku, saking banyaknya, kendati sudah lewat keesokan harinya, ada saja pesan yang belum sempat ia balas.

Apresiasi yang diberikan kolega kepada Didik tersebut bukan tanpa alasan. Selama ini, Didik dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dan low profile. Hal itu yang membuat banyak kalangan merasa nyaman untuk mendekatinya.

Ditanya soal rencana jangka pendek, Didik mengaku dirinya masih fokus terhadap tugasnya sebagai Aspidsus Kejati Jatim. "Belum ada, saat ini masih fokus terhadap tugas yang ada disini (Kejati Jatim, red). (opan)

Foto : Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim Didik Farkhan Alisyahdi SH, MH. Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...