Skip to main content

Walau Tak Berijin dan Disegel, Tower IBS Tetap Dikerjakan

SURABAYA (Mediabidik) - Walaupun telah melanggar Perda No 7 Tahun 2009 tentang ijin mendirikan bangunan (IMB) dan sudah disegel oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (PU CKTR) pemkot Surabaya. 

Tower liar yang disinyalir milik PT IBS selain tidak berijin, tower tersebut juga berdiri di daerah milik jalan (Damija) samping kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tambak Rejo Surabaya. Ironisnya pihak pelaksana selaku rekanan masih tetap melakukan aktifitas pemasangan instalasi signal walaupun sudah tau bermasalah. 

Arif salah satu pekerja rekanan dari PT IBS ketika dikonfirmasi mengatakan, saya tidak tau terkait perijinan tersebut, karena saya hanya borong kerja saja atas perintah kantor. 

"Aku cuma masang sinyal, kalau peruntukan tower apa aku ngak tau,"terangnya, Sabtu (10/6).

Dia juga menjelaskan, kalau soal perijinan aku kurang paham, sebelumnya aku sudah kordinasi dengan atasanku, "Kalau ngak ada perintah dari kantor ngak mungkin aku masang,"jelasnya. 

Masih lanjut Arif, aku kerja bukan ikut PT tapi ikut perorangan, kantornya di jalan Dukuh Kupang Surabaya. Kita hanya borong kerja masang instlasi sinyal. 

"Tower ini kalau nggak salah milik IBS, providere IBS, kalau kantornya aku tidak tau, karena aku taunya dari pak hendra atasanku. Sebelumnya, pertama kali mau ngerjakan ditunda karena tau bermasalah, tapi selang beberapa hari ada perintah ngerjakan, Oke sudah bisa, tapi kalau ada apa-apa telpon saya, "pungkasnya sembari menirukan suara atasannya. 

Sementara Hendra Sitorus atasan dari Arif ketika dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan, kalau tower tersebut sudah berijin dan ijinnya sudah diurus minggu lalu. 

"Itu sudah ada ijinnya dan sudah urus minggu lalu di pemkot,  kalau mau tau bukti ijinnya silakan datang ke kantor, "ucapnya. 

Perlu diketahui, tower liar tersebut baru berdiri seminggu lalu, karena dianggap belum mempunyai ijin IMB, dua hari lalu disegel sama dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (PU CKTR) pemkot Surabaya, anehnya walaupun sudah disegel pihak IBS selaku pemilik tower masih ngotot mendirikan tower tersebut. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama