SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah akan bergerak cepat setelah  lebaran nanti melalui Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan telah  menargetkan pengerjaan angkutan massal cepat berupa trem di Kota Surabaya, akan  selesai sebelum tahun 2020. Untuk merealisasi target tersebut, beberapa tahapan  penyelesaian pengerjaan trem yang akan dibangun dari jalur utara-selatan, siap  dikebut. 
Kepala Badan  Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan,  Pemkot Surabaya bersama Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan  (Kemenhub) dan juga PT KAI, telah bertemu untuk membahas percepatan pengerjaan  trem. Pertemuan itu digelar di Balai Kota seusai kunjungan Direktur Jenderal  Perkeretapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono, menemui Wali Kota Surabaya, Tri  Rismaharini pada 16 Juni lalu.
"Dari pertemuan  tersebut, paling tidak Juli nanti akan mulai digelar lelang trem untuk anggaran  yang sudah ada. Untuk lelangnya, mereka (Kemenhub) yang melaksanakan. Kami  (Pemkot) nggak tahu," tegas Agus Sonhaji,Rabu (21/6). 
Menurut Agus Sonhaji,  proses lelang tersebut kemungkinan memakan waktu 1,5 bulan. Berikutnya, setelah  didapat pemenang dan tanda tangan kontrak, pemenang lelang akan melakukan  pengecekan lapangan (cek fisik) untuk pengerjaan pemasangan rel. "Lelang paling  lama 1,5 bulan. Jadi kemungkinan September sudah bisa pasang rel nya. Meski  nggak seluruhnya, mungkin sekitar 4-5 kilometer dulu," jelas pejabat alumnus  ITS ini.
Untuk pemasangan rel  trem ini, Agus menyampaikan rencananya akan mengoptimalkan median jalan dari  mulai titik 11.450 di Jalan Tunjungan sebagai titik awal pengerjaan trem. Dia  optimistis, pemasangan rel nantinya tidak akan terlalu menganggu kelancaran  arus lalu lintas. "Pak Irvan (Kadishub) nantinya juga akan melakukan pengaturan  dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas. Intinya agar bagaimana lalu lintas  tidak terganggu," jelas Agus Sonhaji.
Selama menunggu  progres lelang, Agus menegaskan bahwa Pemkot juga akan terus bergerak. Fokus  Pemkot adalah menuntaskan pengerjaan fisik. Semisal pelebaran jalan di Simpang  Dukuh yang nantinya diplot untuk pengalihan arus lalu lintas dari arah Jalan  Gemblongan-Jalan Genteng Kali menuju Jalan Gubernur Suryo. "Fokus Pemkot  menuntasan fisik jalannya. Nantinya lebar jalannya akan seperti Jalan Tunjungan,"  sambung mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.
Sebelumnya, Direktur  Jenderal Perkeretapian, Prasetyo Boeditjahjono menyampaikan, pengerjaan trem di  Surabaya diharapkan bisa selesai sebelum tahun 2020. Menurutnya,   pengerjaan proyek trem akan dibangun pemerintah pusat. Sementara PT KAI  akan bertindak sebagai operator yang mengoperasikan trem. Perihal pendanaan,  Prasetyo menyebut pembangunan tahun ini memakai anggaran dari pemerintah pusat  (APBN). Untuk tahun 2017 ini, anggaran yang baru dianggarkan sebesar Rp 100  miliar. (pan)
"Untuk pendanaan 2017  ini dapatnya seperti itu, tapi nanti sambil jalan bisa kita selesaikan. Sudah  banyak skema pembiayaan yang bisa diterapkan. Bu Risma ini sudah ke Jakarta  beberapa kali, rapat dengan kami (Kemenhub) dan juga Kementerian Keuangan,"  jelas alumnus pasca sarjana UGM Yogyakarta ini. (*)

Comments
Post a Comment