Skip to main content

Pemkot Jalin Mou dengan PT PDS, Guna Menyerap Tenaga Kerja

SURABAYA (Media Bidik) – Penandatangan nota kesepakatan bersama (MoU) tentang pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penyerapan tenaga kerja di Surabaya antara Walikota Surabaya Tri Risma Harini dan Direktur Utama PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) Gugus Wijanarko di Balai kota Surabaya, Senin (12/6). Kerjasama tersebut bertujuan untuk membukakan peluang bagi warga kota Surabaya yang memiliki keterampilan dan kompetensi, untuk bekerja di PT Pelindo Daya Sejahtera.

Ikut hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut, Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara beserta jajarannya. Juga Asisten II Sekkota Surabaya, M.Taswin dan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo.

Adapun bentuk dari kerja sama ini, Pemkot melalui Dinas Sosial Kota Surabaya akan menyalurkan tenaga kerja terpilih agar dapat mengikuti seleksi penerimaan kerja di PT PDS yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo III (Persero). Serta, dalam rangka pelaksanaan pelatihan dan pendidikan yang diadakan Pemkot Surabaya.   

Dirut Pelindo III, Ari Askhara mengatakan, selama ini Pelindo III telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Khusus untuk penandatanganan kerja sama ini, concern nya adalah perihal penyiapan tenaga kerja untuk operasional di Pelindo III. Output nya adalah demi memenuhi apa yang ditugaskan oleh Kementerian BUMN. Diantaranya agar arus barang semakin cepat dan juga cost efficiency. 

"Target kerja sama ini adalah peningkatan tenaga kerja. Selain memberikan bantuan keterampilan, juga bisa menerima sebagai pegawai. Khususnya tidak hanya berfokus pada kawasan kita, tetapi akan keluar dari kawasan Pelindo. Jadi butuh lebih banyak (tenaga kerja)," jelas Ari.

Terkait berapa banyak kebutuhan Pelindo pada tenaga kerja, Ari menyebut belum bisa menyampaikan karena business plan nya sedang dibuat. Tetapi dia menyebut jumlahnya besar. "Kalau kami perlunya banyak. Tergantung berapa warga Surabaya yang bisa karena kami punya kualifikasi sendiri," sambung dia.

Ini bukan kali pertama, Pemkot Surabaya membukakan peluang bagi warganya untuk bisa bekerja setelah lulus dari bangku sekolah menengah atas dan sederajad. April lalu, sebanyak 24 anak-anak Surabaya telah diterima bekerja di PT GMF (Garuda Maintenance Facility). Itu merupakan salah satu dari program beasiswa yang diberikan Pemkot bagi mereka yang punya kompetensi tetapi berasal dari keluarga kurang mampu.

"Jadi anak-anak yang lulus SMA/SMK, kalau nggak mampu kuliah bisa langsung bekerja. Dan Alhamdulillah Pelindo bisa membantu. Beberapa anak Surabaya juga sudah ada yang bekerja di anak perusahaan nya Pelindo. Ini anak-anak yang di GMF, sudah satu bulan bekerja dan terima gaji," ujar Wali Kota Tri Rismaharini.

Nantinya, jelas wali kota, Pemkot melalui Dinas Sosial akan melakukan outreach untuk mengetahui keinginan dari anak-anak yang memiliki minat bekerja di anak perusahaan Pelindo III tersebut. "Jadi kalau ada anak yang mau, kita tanya dulu ingin nya apa," sambung wali kota. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama