Skip to main content

Pemkot Gelar Kolaborasi Tari Balet Lima Negara

SURABAYA (Media Bidik) - Tari Balet Kolaborasi Lima Negara. Penggemar seni tari balet di Kota Pahlawan, diwajibkan untuk hadir pada hari Minggu (19/6) di Gedung Balai Budaya, Komplek Balai Pemuda Surabaya. Pasalnya, sebanyak 28 penari balet remaja berusia 15 – 23 tahun yang berasal dari lima negara (USA, Peru, Poland, Mexico, German) akan hadir dalam gelaran 2016 International Dance Festival.

Tema "Si Kabayan" yang dipilih nantinya akan dikemas dengan balutan balet tradisional dan ditarikan oleh para penari professional. Pertunjukan yang merupakan rangkaian peringatan 60 tahun Marlupi Dance Academy ini nantinya akan diadakan di dua kota, yakni Surabaya dan Jakarta.

"Dengan mengundang perwakilan lima negara, ini akan menjadi ajang pertukaran kebudayaan. Khususnya dalam seni tari. Selain itu, kami memilih Surabaya sebagai kota pertama dalam rangkaian tur ini, karena kami yakin Surabaya adalah kota yang harmonis antara budaya dengan yang lainnya," imbuh Marlupi Sijangga.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparta) Wiwiek Widayati menambahkan, bahwa pertukaran kebuadayaan seperti ini adalah momen terbaik untuk mengenalkan Kota Surabaya melalui kesenian. Para tamu ini nantinya akan dibawa untuk melakukan city tour di Museum Surabaya, Tugu Pahlawan, dan House of Sampoerna.

Marlupi Sijangga menambahkan, nantinya para penari ini akan pentas di Surabaya selama dua kali, yakni pada hari Sabtu (18/6) di Empire Palace, dan pada hari Minggu (19/6) di Gedung Balai Budaya, pada pukul 10.30 dan 18.30.

"Saya berterima kasih kepada Pemkot atas segala fasilitas yang diberikan, meskipun kami landing pertama di Jakarta, namun yang kami jadikan tujuan utama adalah Surabaya. Bahkan para tamu merasa Surabaya tak kalah dengan Singapura," imbuh perempuan kelahiran 27 Maret 1937 ini.(pan)

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...