Skip to main content

Komisi E Dorong Pemprov Bentuk Perda Penggelolahan Zakat di Jatim

Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan
SURABAYA (Media Bidik) - Tingginya masalah sosial di Jawa Timur seperti kemiskinan, gizi buruk dan buta aksara membuat Komisi E DPRD Jawa Timur prihatin. Terlebih ditengah kondisi APBN dan APBD yang dalam kondisi defisit, sehingga penanganan penanggulangan masalah sosial di Jatim menjadi terbatas.
         
Menyikapi keterbatasan itu, anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan menilai harus ada terobosan dari pemerintah untuk mengatasi masalah sosial di Jawa Timur. Karena itu, anggota fraksi NasDem-Hanura itu menganggap perlu merespon usulan masyarakat terkai peraturan daerah (Perda) Pengelolaan Zakat.
      
"Saya kira wacana perda zakat itu bagus untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di Jatim. Sudah saatnya zakat dikelola oleh pemerintah provinsi untuk kemaslahatan warga Jatim," tutur politisi yang akrab disapa Eksan itu.
       
Wakil Sekretaris PCNU kabupaten Jember ini mengakui saat ini sudah ada Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS). Yang dibentuk oleh pemerintah provinsi, namun perannya kurang maksimal. Bahkan kalah dengan lembaga zakat yang didirikan swasta atau non pemerintah Karena itu, Perda Zakat dibutuhkan sebagai payung hukum turunan dari UU Zakat.
Eksan menambahkan, potensi zakat di Jatim sangat besar, apalagi kalau dikelola secara professional. Sebab mayoritas warga Jatim adalah umat Islam yang punya kewajiban berzakat. Hal ini juga penting untuk menekan bahkan meniadakan pembagian zakat yang dilakukan secara sporadis oleh perseorang yang belum tentu tepat sasaran. Bahkan sebaliknya bisa menimbulkan korban jiwa karena jatuh saat berdesak-desakan dan terinjak saat mengantri pemberian zakat.
    
"Pengelolaan zakat oleh pemprov juga bisa menekan penyaluran zakat yang dilakukan oleh perseorangan yang kerap menimbulkan korban jiwa," ujar Ketua DPW NasDem Jatim bidang Agama dan Masyarakat Adat.
      
Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) itu membeberkan, pemerintah Mesir saat mengalami krisis keuangan yang luar biasa terselamatkan oleh pinjaman dana dari lembaga zakat yang dikelola pihak Al Azhar. 
     
"Itu contoh luar biasanya potensi zakat bila dikelola secara baik. Saya kira kita bisa belajar dari Mesir. Apalagi jumlah penduduk Jatim separuh dari penduduk Mesir," urai pengasuh pondok pesantren Nurul Islam II, Jember itu. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni