Skip to main content

Komisi B Desak Kepolisian Tangkap Pedagang Nakal Jual Daging Celeng yang Dicampur Daging Sapi

Ka'bil Mubarok,M.Hum,SH.I  Anggota Komisi B DPRD Jatim
SURABAYA (Media Bidik)  – Penemuan  daging celeng yang dicampur dengan daging sapi dan dijual oleh pedagang nakal di daerah pasar induk Wonokromo Surabaya, sehingga menyebabkan masyarakat resah, masalah tersebut harus mendapat perhatian serius  dari Badan Pengawasan Barang Beredar (BPBB) Disperindag Jatim  maupun aparat kepolisian untuk segera menangkapnya.

Menurut H.M. Ka'bil Mubarok,M.Hum,SH.I  Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi Perkonomian mengatakan, terkait dengan temuan campuran daging celeng dengan daging sapi pihaknya akan mengkroscek ke Dinas Peternakan untuk menanyakan sumber dari mana, mungkin bisa dari luar Provinsi bahkan bisa juga dari dalam sendiri.

"Ditemukannya campuran daging celeng dengan daging sapi dilapangan harus di lakukan penanganan secara jalur hukum dan harus diberi sanksi pidana, karena sudah menyangkut hajat hidup orang banyak, " tegas Ka'bil saat ditemui diruang kerjanya.Senin (13/6).

Politisi muda asal Partai Kebangkitan Bangsa Jatim ini juga meminta kepada stackholder terkait antara Disperindag Kabupaten/Kota yang mempunyai wilayah dengan Disperindag Jatim supaya saling berkordinasi, bahkan masyarakatpun harus ikut melaporkan ketika menemukan kasus tersebut dilapangan  kepada Pemerintah, DPRD dan aparat kepolisian .

Lanjut Ka'bil Sementara itu untuk Dinas Peternakan Jatim, perlunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perbedaan ciri-ciri antara daging celeng dengan daging sapi, sebab selama ini masyarakat kita masih banyak yang awam mengerti tentang perbedaan antara kedua jenis daging tersebut.

"Dinas Peternakan Jatim  melalui dokter hewan yang ada di dinas tersebut harus memberikan sosialisasi melalui media elektronik, media cetak bahkan Radio untuk menyampaikan  perbedaan antara daging celeng dengan daging sapi tersebut, baik dari segi bentuk dan tekstur, dan yang paling utama agar masyarakat tetap waspada jangan karena ditawari daging sapi murah lalu masyarakat tergiur,"  tegas Komandan Garda Bangsa PKB Jatim ini.(rofik)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...