Skip to main content

10 Bangunan di Jalan Pandegiling akan Dicabut Ijin Damijanya

Ganjar Siswo Pramono
SURABAYA (Media Bidik) - Seiring berlakunya Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Restribusi Daerah, akan ada 10 bangunan di Jalan Pandegiling  akan dibongkar dalam waktu dekat ini. Hal ini dengan dicabutnya surat izin penggunaan Daerah Milik Jalan (Damija) oleh Dinas Pekerjaan Umum  Bina Marga dan  Pematusan  (DPUBMP) Kota Surabaya. Sebelumnya DPUMP telah mencabut izin pemakaian Damija salah satu bangunan  Jalan Pandegiling no 198 pada 1 Juni lalu.

Hal itu dikatakan Kabid Perencanaan dan Pemanfaatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Ganjar Siswo Pramono,"Surat pencabutan  izin penggunaan Damija sekarang ini ada di Kepala Dinas PU Bina Marga. Ada 10 bangunan yang akan dicabut izinnya. Begitu izin turun dari kepala dinas, langsung diserahkan kepada pemilik bangunan di sana," tegasnya, Selasa (14/6).

Ia menambahkan 10 bangunan yang dicabut izinnya itu karena sudah sesuai dengan UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan  Perda  No 13 Tahun 2010 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah."Kami sudah tidak lagi melakukan penarikan retribusi tanah sempadan karena sudah tidak termasuk obyek retribusi pemakaian daerah. Soal  10 bangunan itu, saya tidak ingat  alamat jelasnya. Yang pasti di Jalan Pandegiling," cetusnya.

Lanjut Ganjar, dengan pencabutan izin terserbut, sebagai konsekwensinya, penghuninya harus mengosongkan lahan tersebut dan mengembalikan ke  Pemkot Surabaya. Dan direncanakan akan dipakai untuk  rencana jalan.

Mengapa hanya 10 bangunan, sedangkan di sana ada sekitar 100 bangunan yang berdiri di damija? Ganjar  mengatakan berdasarkan catatan di Dinas PU Bina Marga, yang mengajukan izin pemakaian memang hanya 11 bangunan atau persil.

Sedangkan bangunan yang lain berdiri di sana di luar  11 persil itu jelas bangunan liar karena tidak memiliki izin. Sedangkan untuk bangunan Jalan Pandegiling 198, pihaknya sudah mengirim pencabutan izin pada 1 Juni lalu sehingga  tinggal 10 bangunan yang akan dikirim surat dalam waktu  dekat ini.

"Jadi pencabutan izin itu hanya berlaku bagi mereka yang mendapatkan izin pemakaian damija. Sedangkan yang tidak,  jelas itu bangunan liar. Dan itu  langsung wewenang Satpol PP untuk melakukan penindakan atau pembongkaran terhadap bangunan liar," katanya.

Terkait rencana pengosongan, maka pihaknya meminta mereka begitu menerima surat pencabutan segera mengosongkan. Jika tidak, masih lanjutnya, DPUBMP akan meminta bantuan penertiban (bantib) kepada Satpol PP.

Pembongkaran bangunan di sana terkait dengan rencana pembangunan jalan. Direncanakan Jalan Pandegiling ini akan dipakai untuk jalan koridor timur dan barat.  "Hanya saja kami belum tahun kepastian soal pembangunan jalan koridor  timur barat ini.  Direncanakan jalan ini akan membentang dari Pandegiling hingga Jalan Kertajaya," katanya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni