Skip to main content

Komisi C Jatim Himbau Masyarakat Manfaatkan Bank Umum Syariah (BUS)

Anggota Komisi C DPRD Jatim Anick Maslahah
SURABAYA (Media Bidik) – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memisahkan Spin off Syariah atau Bank Umum Syariah (BUS) dengan Bank Jatim terlaksana, maka dihimbau agar masyarakat Jawa Timur pandai-pandai memanfaatkan Bank Umum Syariat tersebut, pasalnya BUS tersebut dianggap lebih potensial diminati masyarakat daripada bank konvesional.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi C DPRD Jatim Anick Maslahah menegaskan bahwa di Jawa Timur ada 6000 Pondok Pesantren yang akan memanfaatkan pinjaman melalui BUS. Sementara dua Ponpes tersebut diantaranya  Ponpes Sidogiri Pasuruan dan Ponpes di Madura sudah memanfaatkan fasilitas BUS.

Menurut Anick, " Pangsa pasar Bank Syariah sudah jelas, karena pinjaman dananya banyak dibutuhkan untuk pengembangan usaha dengan sistem bagi hasil. Bank syariah juga disediakan bagi masyarakat yang tidak suka dengan bank konvensional."terangnya.

Dijelaskan Politisi PKB Jatim, Untuk membuat anak perusahaan dalam bentuk BUS, dana yang harus disediakan minimal Rp 500 miliar. Bank Jatim siap menginvestasikan sebagian modal untuk pendirian BUS. Yang mana pada 2017 ditargetkan BUS sudah menjadi dalam bentuk BUMD, tidak lagi menjadi anak perusahaan Bank Jatim. Mengingat pemprov tidak bisa mengawasi jika masih menjadi anak perusahaan Bank Jatim.

" Yang berhak mengawasi Bank Jatim sendiri. Kalau sudah jadi BUMD, jadi independen, pemprov bisa mengawasinya," jelas Sekretaris Perempuan bangsa DPW PKB Jatim, Senin (6/6).
Namun untuk menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), persyaratan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Syariah tersebut harus mempunyai modal minimal Rp 1 triliun. Untuk menutupi kekurangan modal yakni Rp 500 miliar, dewan berharap ada peran serta dari masyarakat kabupaten/kota untuk berinvestasi. 

" Jika kekurangan modal tertutupi dari kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi tidak perlu memberikan tambahan modal, karena tambahan hanya dapat diberikan sesuai kondisi," pungkasnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni