Skip to main content

Komisi B Jatim Minta Ketua APGI Jatim Tekan Harga Gula Setelah Proses Lelang

rapat internal antara Komisi B dengan ketua APGI Jatim
SURABAYA (Media Bidik) – Terkait harga gula jelang Ramadhan yang terus meroket tanpa penekanan dari pihak yang terkait, terutama Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia (APGI) Jatim mendapat perhatian dari wakil rakyat yang duduk di Komisi B DPRD Jatim yang membidangi Perkonomian.

Hal itu dikatakan Drs.H.Subianto,MM Anggota Komisi B Jatim mengatakan, seharusnya para pengusaha gula yang tergabung dalam APGI bisa menekan harga gula setelah adanya pelaksanaan lelang gula dari pemerintah yang dilaksanakan pada tanggal 3 juni mendatang.

" Komisi B DPRD Jatim berharap agar para pengusaha gula di Jatim dapat menurunkan harga hingga Rp 12 ribu/Kg setelah proses pelelangan sebab hingga kini harga gula sudah tembus Rp 16 ribu/Kg di pasaran," tegas Politisi Partai Demokrat Jatim saat bertandang ke Pengusaha Hula Indonesia di jalan Margomulyo Surabaya,Rabu (1/6).

Sementara itu Ketua APGI Jatim Piko Njoto Setiadi mengatakan, pihaknya siap membantu dan mendukung pemerintah dalam menurunkan gula, asalkan dari pihak petani gula juga mau menurunkan harga jualnya, serta pihaknya juga meminta pemerintah pusat agar menghapus soal gula yang ber Standar Nasional Indonesia ( SNI)  dari pihak Kementrian Pertanian.

"Kalau petani gula menjual Rp 13 ribu/kg, terpaksa kami menjual diatas harga petani, namun kalau petani jualnya turun otomatis kami sanggup menurunkan harga gula dipasaran, asalkan pemerintah harus merubah sistem lelang yang dianggapnya proses terlalu lama," tegasnya.(rofik)
    
      

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...