SURABAYA (Media Bidik) - Menjelang persiapan meningkatnya penumpang arus mudik dan balik pada bulan puasa dan lebaran, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada dua jalur utara dan selatan. Kesiapan ini untuk meminimalisir kekurangan apa saja dalam pelayanan kepada penumpang.
Direktur Utama PT. KAI, Edi Sukmoro bersama Dirjen Kementerian Perkeretapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono dan jajarannya mengecek sendiri kesiapan jalur utara seperti apa. Dirinya bersama tim berangkat dari Stasiun Gambir menuju Surabaya dengan menggunakan Kereta Api Inspeksi Merbabu.
Rombongan ini tiba di Stasiun Pasar Turi Surabaya pada pukul 12.10 WIB. Setibanya di stasiun, Edi langsung menjelaskan kepada awak media hasil dari inspeksinya.
"Inspeksi ini untuk 2 jalur, jalur kereta api utara dan jalur kereta api selatan dan ini dibagi dua, saya kebagian utara, yang selatan pak Menteri (Ignasius Jonan.red) sudah jalan, nanti mereka juga masuk Surabaya. Dan tujuan memeriksa stasiun-stasiun ini guna kesiapan untuk operasi mudik lebaran, ini rutin tiap lebaran seperti biasa," jelasnya kepada media saat ditemui usai inspeksi di Stasiun Pasar Turi Surabaya, Kamis (2/6/2016).
Hasilnya dari inspeksi untuk stasiun besar hampir semuanya siap untuk operasi lebaran. Namun masih ada kekurangan untuk material, seperti toilet, musholla dan perlintasan. Untuk toilet harus siap dalam melayani penumpang terutama kebbersihan. Sedangkan untuk mushola sebagai tempat sembahyang.
"Mereka (Kepala DAOP.red) presentasi lintas mana yang rawan, perlu antisipasi penjagaan dan juga tindakan. Ada yang rawan longsor, rawan banjir dan rawan pelemparan juga ada. Sudah dipetakan semua oleh masing-masing Daop," ujarnya.
Sepanjang perjalanan, Edi menambahkan kalau di luar stasiun dilintas tidak ada masalah sudah siap perjalanannya. Namun masih ada satu hal yang mungkin perhatian khusus tim tadi terkait banyaknya perlintasan. Dimana saat arus mudik dan balik, volume kendaraan tentu bertambah ini yang berbahaya.
"Oleh karenanya, PT. KAI bekerja sama dengan TNI, Polri dan Polsuska mengamankan daerah rawan terutama di perlintasan agar tidak terjadi apa-apa saat lebaran nantinya," pungkasnya.
Sekedar informasi, Polsuska yang dikerahkan pada saat H-10 dan H+10 lebaran sebanyak 434 personil dari sebelumnya hanya ada 250 personil, terbagi kedalam 3 shift penjagaan. Hal ini diperuntukkan menjaga kestabilan keamanan para penumpang.(pan)
Comments
Post a Comment