SURABAYA (Media Bidik) – Honor Profesi seorang guru ngaji memang sering kali dianggap sebelah mata oleh masyarakat, pasalnya banyak sekali masyarakat yang mengajikan anaknya dengan hanya membayar sukarela, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah terkait honor yang di berikan bagi guru-guru ngaji, baik yang ada di pesantren maupun di lingkup masyarakat.
Hal itu dikatakan Ustad Ridwan Ketua Penggerak Paguyuban Guru Ngaji ( PGN) Surabaya saat ditemui di rumahnya yang sederhana mengakui memang menjadi profesi sebagai guru ngaji adalah profesi yang mungkin bisa dikatakan mulia, namun terkait honor yang diterima para guru ngaji bisa dikatakan kurang mulia, sebab para guru ngaji yang ada dilingkup masyarakat maupun di pesantren hanya menerirma honor sukarela.
" Sudah saatnya pemerintah memikirkan nasib para guru ngaji, sebab secara materi banyak guru ngaji bekerja secara ikhlas, namun jangan karena bekerja secara ikhlas akhirnya honor yang diterima para guru ngaji tersebut juga seikhlasnya," tutur Ustad Ridwan serius,Minggu (26/6).
Sudah saatnya, terang Ustad Ridwan, Jawa Timur ke depan akan dipimpin seorang sosok yang peduli dengan profesi guru, salah satunya guru ngaji.
Menurut Ustad Ridwan, saat ini ia melihat Kadiknas Jatim Bapak Saiful Rahman sepertinya tepat menjadi sosok yang peduli terhadap guru, karena kita ketahui bahwa beliau terlahir dari kalangan guru.
Maka dari itu, tidak ada salahnya jika Paguyuban Guru Ngaji menginginkan Bapak Saiful Rahman tersebut bisa maju dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang mendampingi Calon Gubernur terpilih.
" Bapak Saiful Rahman tak perlu jadi Gubernur, cukup Wakilnya saja, sebab jika nanti beliaunya bisa terpilih sebagai Wagub, harapan kami (PGN Surabaya,red) minta nasib para guru ngaji yang ada di Jawa Timur khususnya Surabaya terkait honor yang diterima perlu diperhatikan," tegasnya.(rofik)
Hal itu dikatakan Ustad Ridwan Ketua Penggerak Paguyuban Guru Ngaji ( PGN) Surabaya saat ditemui di rumahnya yang sederhana mengakui memang menjadi profesi sebagai guru ngaji adalah profesi yang mungkin bisa dikatakan mulia, namun terkait honor yang diterima para guru ngaji bisa dikatakan kurang mulia, sebab para guru ngaji yang ada dilingkup masyarakat maupun di pesantren hanya menerirma honor sukarela.
" Sudah saatnya pemerintah memikirkan nasib para guru ngaji, sebab secara materi banyak guru ngaji bekerja secara ikhlas, namun jangan karena bekerja secara ikhlas akhirnya honor yang diterima para guru ngaji tersebut juga seikhlasnya," tutur Ustad Ridwan serius,Minggu (26/6).
Sudah saatnya, terang Ustad Ridwan, Jawa Timur ke depan akan dipimpin seorang sosok yang peduli dengan profesi guru, salah satunya guru ngaji.
Menurut Ustad Ridwan, saat ini ia melihat Kadiknas Jatim Bapak Saiful Rahman sepertinya tepat menjadi sosok yang peduli terhadap guru, karena kita ketahui bahwa beliau terlahir dari kalangan guru.
Maka dari itu, tidak ada salahnya jika Paguyuban Guru Ngaji menginginkan Bapak Saiful Rahman tersebut bisa maju dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang mendampingi Calon Gubernur terpilih.
" Bapak Saiful Rahman tak perlu jadi Gubernur, cukup Wakilnya saja, sebab jika nanti beliaunya bisa terpilih sebagai Wagub, harapan kami (PGN Surabaya,red) minta nasib para guru ngaji yang ada di Jawa Timur khususnya Surabaya terkait honor yang diterima perlu diperhatikan," tegasnya.(rofik)
Comments
Post a Comment