Skip to main content

Murah Berkualitas, Toko Baju Anak FaFa Kids Shop Disukai Warga Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - FaFa Kids Shop  di Pasar Modern LKMK Wonorejo Blok A2-B2 Lt. 2 Jalan Raya Wonorejo, Rungkut, Surabaya yang menjual baju-baju anak merek luar negeri dan lokal mulai banyak diminati warga Kota Pahlawan karena harganya yang murah dan berkualitas.
      
"Saya usaha baju anak ini berangkat dari toko online. Sedangkan di toko online harga baju anak cukup bersaing. Kalau harganya mahal pasti tidak akan ada yang beli," kata pemilik toko Fafa Kids Shop, Umi Fafa saat ditemui wartawan di Surabaya, Rabu (5/9).
      
Umi FaFa mengatakan selama menjalankan toko online, ia mengaku sudah melakukan survei harga ke sejumlah toko online maupun pusat-pusat grosir baju anak di Surabaya. Dari situ, ia kemudian bisa menetapkan harga jual baju anak yang lebih murah. Bahkan Pernah ditemui baju anak yang dijual dengan merek dan kualitas yang sama lebih murah dari pada harga jual di salah satu toko di pusat grosir.
     
Selama ini, tidak pernah ada dalam benak Umi FaFa untuk menekuni bisnis baju anak ini. Warga Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya ini mengaku pada awalnya hanya sekedar hobi melihat-lihat baju anak di toko online seperti tokopedia, shopee, bukalapak, facebook, instagram dan lainnya.
      
"Kalau ada baju anak yang menarik dan pas untuk anak saya, ya, saya beli di toko online," kata Umi yang memiliki dua anak ini.
      
Namun, lama-kelamaan, Umi mulai tertarik dengan mencoba-coba menjual baju anak melalui toko online. Hanya saja saat itu yang bisa dilakukan Umi hanya sebagai reseller atau menjualkan kembali produk milik penjual di toko online.
      
Pada awal-awal menjadi reseller, Umi sempat mengeluh karena tidak ada pembeli. Beberapa kali memajang foto baju-baju anak di akunnya tapi tidak kunjung ada pembeli. Ia sempat tidak mau lagi menjadi reseller karena tidak ada untungnya, melainkan yang ada membuang-buang waktu saja.
     
Namun karena dukungan dari suaminya, Umi dengan sabar dan tekun tetap menjalaninya. Saran suaminya agar belajar berjualan di toko online mulai dilakukan mulai dari browsing di Google, baca buku dan majalah. Atas modal ini, ia mengupas konsep bagaimana agar akunnya dikunjungi banyak orang.   
Perlahan-lahan akhirnya ada sejumlah pembeli di toko online-nya yang tentunya ini menjadi semangat baru baginya untuk menggeluti bisnis itu.  Hanya saja, ada kendala selama menjadi reseller yakni proses jual belinya agak lama karena terkendala stok barang. 
     
"Kalau reseller kan biasanya harus tanya dulu barangnya ada atau tidak ke pemilik barang. Setelah itu baru ngirimnya seperti apa. Jadi agak lama," katanya.
     
Namun semua itu dilalui Umi selama dua tahun dengan sabar dan telaten di sela-sela kesibukannya menjadi salah satu pegawai di salah satu instansi pemerintahan di Surabaya. Hingga akhirnya, Umi bisa mengumpulkan modal sendiri dari hasil penjualan itu untuk membeli baju-baju anak yang kemudian dijual sendiri secara eceran dan grosir di toko online.
     
Umi mengatakan toko online FaFa bisa dilihat di tokopedia  (OrganikShop -
https://tokopedia.link/wlrtSmYkZO), shopee (LancaLaris: https://shopee.co.id/lancalaris), facebook (Fafa Alatfal), instragram (fafaalatfal) dan whatsapp (+62 858 52049993) dan lainnya. 
     
Seiring dengan perjalanan waktu, Toko FaFa semakin ramai dengan pembeli, khususnya di kalangan para ibu-ibu dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk memikat pembeli, Toko FaFa juga sering mengadakan promo produk atau bebas ongkos kirim.
    
"Dalam sehari saya sempat mendapat orderan sampe 50 orang dengan pembeli grosir dan ecer. Itu ada yang dari Jakarta, Jogja, Kalimantan, Lombok serta lainnya ," katanya.      
    
Kebanyakan pembeli di Toko FaFa menyukai baju-baju anak berbagai macam merek luar negeri dan lokal yang dijualnya dengan harga murah dan kualitas baik.
     
Berawal dari kesuksesan di toko online, Umi memutuskan untuk mengembangkan Toko FaFa dari toko online ke toko offline dengan membeli stan di Pasar Modern LKMK Wonorejo Blok A2-B2 Lt. 2 Jalan Raya Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Toko Fafa di Pasar LKM Wonorejo tersebut baru buka pada 16 Agustus 2018. Meskipun toko tersebut awal-awal sepi, namun saat ini mulai dikunjungi pembeli. Kebanyakan pembeli yang datang kebanyakan pelanggan dari toko online.  
     
"Saya buka toko di Wonorejo karena banyak pembeli toko online yang bertanya dimana bisa melihat barang. Selama ini mereka saya minta datang ke rumah saya untuk melihat barang. Tapi semenjak ada toko offline di Wonorejo, mereka pembeli yang ingin melihat barang saya alihkan ke sana," katanya.
     
Meskipun omsetnya belum mencapai ratusan juta, namun Umi Fafa bersyukur hasil usahanya bisa digunakan untuk modal mengembangkan usaha dan juga bisa menggaji karyawan di toko offline dan online. Kedepan, ia berharap bisa mengembangkan toko FaFa lebih besar lagi dengan mendirikan beberapa toko di sejumlah kawasan di Surabaya baik secara eceran maupun grosir.
     
"Bila perlu, nantinya saya bisa menjadi supplier baju-baju anak di Indonesua. Mohon doanya semoga usaha keluarga ini bisa membawa berkah dan manfaat untuk semua. Amin," katanya. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...