Skip to main content

Risma : Bila Perubahan Terjadi, Itu Takdir Tuhan

SURABAYA (Mediabidik) – Sebagai Kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP), Tri Rismaharini meminta seluruh pihak untuk memahami apabila terjadi perubahan. Walikota perempuan yang dikenal di tingkat international ini menyatakan, pada saatnya nanti dirinya akan bicara 'blak-blakan' seputar pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017.

Risma panggilan akrab Walikota Surabaya ini mengaku, tidak mau bicara sekarang karena dirinya sudah berkomitmen untuk tidak bicara soal itu kepada siapapun. Risma hanya menegaskan, bila perubahan itu terjadi, maka perubahan itu adalah kehendak Tuhan dan sudah bukan ranah manusia lagi. "Saya sudah komitmen kepada yang melarang saya ngomong. Jika nanti ada perubahan, itu karena Tuhan, sudah bukan manusia lagi yang mengatur. Betul itu, intinya, itu sudah ngomong takdir," kata Risma kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat(9/9/2016) sore.

Risma menuturkan sering berkomunikasi dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun, Risma mengaku materi pembicaraannya dengan Mega bukan soal politik. Menurut Risma, dia diajari Mega soal penanganan bencana basah dan kering. Risma juga diajari persoalan makanan yang bisa menambah gizi, termasuk pada anak-anak. "Soal pilkada DKI Jakarta tidak ada (pembicaraan), dan tidak harus dibahas," ujarnya.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mengaku mengenal baik Megawati. Bahkan, saat dia direkomendasikan untuk maju sebagai calon Wali Kota Surabaya periode kedua, Megawati sudah menyampaikan lebih dulu. Menurut Risma, saat itu dia tidak berupaya meminta agar rekomendasi Mega jatuh kepadanya. "Pas ke sana (rumah Mega) diomongin, pokoknya Mbak Risma saya kasih yang kedua (menjadi Wali Kota Surabaya). Itu betul memang aku enggak minta," katanya.

Soal pertemuannya dengan Megawati serta pimpinan media massa, Risma mengaku tidak tahu-menahu agenda itu. Megawati, kata Risma, hanya merasa kasihan dengan dia karena sering dikejar-kejar wartawan. "Jadi bukan dipertemukan, karena setelah saya ngajar tiba-tiba ada pimpinan media. Aku gak tahu," katanya.

Saat itu, Risma mengaku menjauh, sehingga tidak bicara apa-apa dengan Megawati maupun dengan pimpinan media. Ketika didesak lagi soal pilkada DKI Jakarta, Risma lagi-lagi hanya menyampaikan pada saatnya nanti akan blak - blakan. "Nanti suatu saat aku akan bicara," pungkasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...