Skip to main content

Besok Hari Penentuan Risma, Untuk Pilgub DKI 2017

SURABAYA (Mediabidik) – Maju atau tidaknya Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta akan ditentukan besok malam, Selasa(20/9/2016). Kepastian tersebut akan disampaikan oleh DPP PDI Perjuangan melalui pengumuman resmi pasangan calon gubernur(Cagub) dan Calon Wakil Gubernur(Cawagub) DKI Jakarta yang akan diusung.

Pengumuman itu akan dilakukan di kantor Pusat DPP PDI Perjuangan, Jl. Pangeran Diponegoro no 58, Jakarta Pusat, pada pukul 20.00 Wib. Kabar ini ditegaskan oleh Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan. Menurutnya pengumuman pasangan Cagub dan Cawagub DKI yang akan di usung oleh PDIP akan dibarengkan secara serentak dengan daerah lain.

Hasto menegaskan keseluruhan tahapan pilkada serentak tahun 2017 memang ditempatkan sebagai satu kesatuan proses kelembagaan kepartaian di dalam menyiapkan pemimpin sebagai salah satu fungsi utama Partai.

Pengumuman model ini, menurut Hasto diharapkan  para pasangan Calon kepala daerah secara keseluruhan yang diusung PDI Perjuangan memiliki komitmen kuat untuk menampilkan wajah kerakyatan partai guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik, dengan motto partai, Indonesia berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
 
"Seluruh tahapan sudah dilakukan secara sistemik, yg dimulai dengan uji kelayakan dan kepatutan, pemetaan politik, pelatihan manager kampanye, pelatihan TOT Saksi, dan sekolah para calon kepala daerah"ujar Hasto seperti yang dikutip dari pesan yang dikirim oleh Didik Prasetyo, Wakil Ketua Bidang Humas DPC PDI Perjuangan Surabaya dalam group whatsaap.


Lebih lanjut Hasto mengatakan, Dengan pengumuman secara serentak tersebut maka seluruh infrastruktur Partai dapat menyatukan diri dengan nafas kehidupan rakyat. " Hal ini guna menghadirkan wajah kekuasaan politik yang membangun peradaban," pungkasnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...