Skip to main content

Proyek Basement Rp 19 Milliar Bawa Korban

SURABAYA(Mediabidik) – Keteledoran PT Cipta Karya Multi Teknik dalam melaksanakan pembangunan basement Balai Pemuda senilai Rp 19.032.898,00 dengan Konsultan Pengawas CV. Amoret Consulondo, dianggap kurang waspada, pasalnya dampak dari proyek tersebut menimbulkan korban luka-luka dari salah satu anggota Pamdal (Pengamanan dalam) DPRD kota Surabaya.

Korban tersebut bernama Suyono (48) yang bertugas di area parkir depan gedung, kejadian tersebut terjadi saat sidang Paripurna tengah berlangsung, Selasa(27/9/2016) siang. Saat area
parkir gedung penuh, kendaraan peserta sidang di tempatkan diluar gedung, bahu badan jalan Yos Sudarso.

Menurut keterangan Budijono Komandan Pamdal DPRD Surabaya, Korban diberi tugas menjaga area parkir diluar gedung DPRD Surabaya. Namun
naas, aktivitas pelaksanaan proyek basement Balai Pemuda yang letaknya
berhimpitan dengan gedung dewan, membuat Suyono (korban) mengalami
luka-luka di jari kaki dan tangannya.

"Armada proyek berupa truck keluar masuk. Karena berhimpitan dengan
gedung dewan, lintasan armada truck diberi alas plat besi agar tidak
merusak pendestrian jalan. Saat itu korban berada di sekitar lokasi
plat untuk mengatur kendaraan. Ketika tuck proyek keluar, plat besi
tersebut terangkat dan menjepit jari kaki rekannya(korban,red)," papar
Budijono.

Suyono yang telah bekerja sebagai tim keamanan selama 7 tahun ini,
sempat menahan posisi plat lintasan yang menjepit kakinya, dengan
kedua tangannya. Menurut Budijono, usaha Suyono ini, malah membawa
petaka. Lempengan plat besi tersebut, menjepit jempol tangan kananya
dan menindih 4 jari kaki kirinya sekaligus.

"Ya seperti di jepit benda tajam. Jempol tangan kanannya dan 4 jari kaki kirinya nyaris putus," imbuh Budijono.

Pasca kejadian itu, korban langsung dibawa ke RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Namun nasib sial kembali menimpa korban, karena pertolongan
medis dari pihak rumah sakit tidak dilakukan dengan cepat.( pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...