Skip to main content

Pasca Gempa, Pemkot Surabaya Bantu Bangun Sekolah di Lombok

SURABAYA (Mediabidik) -  Pasca bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) Lombok, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendirikan posko peduli gempa. Posko tersebut menerima berbagai macam sumbangan, namun yang menjadi fokus utama adalah bantuan uang yang diwujudkan dengan membangun sekolah.
"Kita lagi ngumpulkan uang karena banyak sekolah yang rusak sedangkan Pak Presiden (Jokowi) mau bantu rumah untuk warga. Makanya bantuan ini kami wujudkan dengan membangun sekolah," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ruang kerjanya, Selasa, (7/8/2018).
Risma menyampaikan, Pemkot Surabaya sudah melakukan survei ke lokasi untuk meninjau sekolah mana yang kondisinya mengalami kerusakan berat. "Kebutuhannya kurang lebih Rp 880 juta dan kami akan membangun satu sekolah disana," tegasnya.  
Alasan Wali Kota Risma ingin membangun sekolah karena bantuan seperti logistik maupun obat-obatan menurutnya sangat melimpah. Oleh karena itu, dirinya menginginkan sumbangan uang yang diberikan pemkot diwujudkan untuk membangun sekolah."Jadi, biar anak-anak bisa sekolah lagi pasca gempa," terang Wali Kota.
Menurut Wali Kota Risma, Pemkot sendiri belum mengirimkan tim relawan ke Lombok dengan alasan bantuan relawan disana sudah banyak. "Makanya saya lebih konsentrasi ngumpulkan uang untuk membangun satu sekolah," tandasnya.
Adapun uang yang sudah terkumpul terhitung sejak kemarin mencapai Rp 617 juta. Masing-masing sumbangan berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sekolah SD dan SMP serta masyarakat Surabaya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...