Skip to main content

PDAB Optimis Investasi Rp 55 Milliar Bisa Tingkatkan PAD Jatim

SURABAYA (Mediabidik) – Keraguan DPRD Jawa Timur terkait penyertaan modal di tiga BUMD bakal terjawab. Salah satu BUMD yang mendapatkan kucuran penyertaan modal dalam Perubahan APBD Jatim 2018 ini, Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jatim mengaku sudah menyiapkan master plan pengembangan usaha.
 
Utoyo, Kepala Bidang Keuangan PD Air Bersih menjelaskan, penyertaan modal PDAB ini diperuntukkan memenuhi kerjasama KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan dalam proyek SPAM Umbulan di Pasuruan. Melalui investasi modal Rp 55 miliar ini, maka PDAB mampu menyiapkan infrastruktur agar bisa melakukan penjualan air bersih yang menjadi kewajiban PDAB dalam proyek SPAM Umbulan sepanjang 93 kilometer dari Pasuruan hingga Gresik itu. 

Pendanaan modal untuk PDAB itu digunakan untuk memenuhi supplai air di dua kawasan industry, yakni di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) dan Ngoro Industrial Park (NIP) Mojokerto. "Karena dua lokasi industry itu menjadi tanggung jawab PDAB," terang Utoyo, Selasa  (28/8).
 
 
Ditambahkannya, Penyertaan modal Rp 55 miliar itu sudah dirinci penggunaannya hingga Desember 2018 nanti.  Diantaranya, Rp10 miliar untuk investasi di kawasan industry PIER untuk pembangunan pipa, genset, rumah pompa. Kemudian Rp 45 miliar untuk jaringan distribusi air ke arah Ngoro Mojokerto. Serta Rp5 miliar digunakan pembangunan kantor unit usaha pengelola Air Umbulan di Pasuruan. Untuk mendukung aliran air ke kawasan PIER sudah punya jaringan existing, maka tinggal menambah pembangunan pipa sepanjang 3-4 km. Sedangkan di Ngoro butuh pipa lebih panjang, antara 10-12 km. 

"Kemungkinan nanti di awal 2019 PDAB bisa selesaikan. Sehingga saat air Umbulan sudah running, PDAB bisa menyerap pendapatan di dua kawasan industri tersebut," terangnya.
 
Utoyo juga memastikan tidak akan terus membebani pemprov Jatim untuk investasi. Karena setelah ada kucuran modal Rp 55 miliar ini, maka progress selanjutnya adalah mengejar pendapatan daerah. DImana Potensi PAD dari PDAB di proyek umbulan ini dipastikan cukup besar.  Meski di awal harus menghitung lagi dengan detail. 

"Tahun pertama belum tentu terserap 100 persen. Namun minimal, PDAB berupaya tetap dapat memberikan kontribusi PAD secara stabil yakni diangka Rp 1,9 – 2 miliar lebih per tahun," ucapnya optimis.

Angka ini hampir sama dengan setoran PAD dari BUMD air bersih milik Jatim ini yang berkisar di angka Rp 1,9 miliar per tahun. "Nanti kalau sudah terserap semuanya, potensi PAD akan mengalami kenaikan. Perkiraan 5 tahun PAD akan normal, disesuaikan dengan tingkat inflasi," paparnya. 
 
Kenaikan harga air di masing-masing PDAM baik itu di Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Hal itu tentu sangat tergantung di pemerintah kab/kota masing-masing. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada pemasukan ke PDAB kelak. Mengingat, peran PDAB di SPAM umbulan ini adalah sebagai penyalur air bersih ke PDAM di 5 kabupaten/kota yang terlewati pipa SPAM Umbulan. 

Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD Jatim saat ini sedang melakukan pembahasan P-APBD Jatim 2018 yang salah satunya tentang penyertaan modal di 3 BUMD. Diantaranya adalah penyertaan di Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) dengan nilai Rp 55 miliar. Kemudian PT Jamkrida sebesar RP 5 miliar dan PT ASuransi Bangun Askrida Rp 3,17 miliar. Total keseluruhan penyertaan modal P-APBD Jatim 2018 adalah Rp 63,17 miliar.  (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...