Skip to main content

Gandeng Yayasan Bhakti Persatuan DPRD Surabaya Gelar Buka Bersama Anak Yatim

SURABAYA (Mediabidik) - Kegiatan tahunan rutin berbuka puasa bersama anak - anak yatim dari berbagai panti asuhan di Surabaya yang digelar DPRD Kota Surabaya, Sabtu (26/5/2018).

Untuk ketiga kalinya acara tersebut, digelar bersama Yayasan Bhakti Persatuan dengan mengundang ratusan anak yatim piatu.

Ketua DPRD Kota Surabaya Armudji mengungkapkan bahwa acara ini didasari atas rasa syukur dari DPRD Kota Surabaya. Ke depannya, Ia pun berharap dan berusaha untuk meningkatkan jumlah anak yatim piatu yang diundang.

"Alhamdulillah tahun ini bisa mendatangkan ratusan. Insya Allah, nanti kalau gedung DPRD yang baru sudah jadi, kita akan tingkatkan menjadi ribuan anak yatim," kata Armudji.

Menanggapi hal itu, Ridwan Sugiarto Harjono selaku Ketua Yayasan Bhakti Persatuan sebagai mitra DPRD Kota Surabaya mengaku siap untuk bersama-sama menggelar syukuran itu kelak.

"Kalau memang untuk anak-anak yatim piatu, mau seribu atau dua ribu kami siap. Nggak usah khawatir," kata Jon, sapaan akrabnya.

Di sisi lain, Bambang yang merupakan salah satu anak yatim piatu di acara itu mengaku sangat bahagia atas acara yang digelar oleh para wakil rakyat ini.

"Seneng Mas. Makanannya juga enak-enak. Terima kasih Bapak Ibu anggota DPRD. Sering-sering diundang acara gini juga nggak apa-apa," kata Bambang seraya tersenyum lebar. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...