Skip to main content

Fraksi Demokrat DPRD Jatim Siap Kawal Kebijakan Khofifah

SURABAYA (Mediabidik) - Pasca terpilihnya gubernur baru Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur provinsi Jawa Timur pada pilgub kemarin, diharapkan semua partai tidak lagi terpilah-pilah.

Drs.Agus Dono Wibawanto, M,Hum Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim mengatakan setelah pertemuan antara gubernur terpilih ibu Khofifah dengan pimpinan dewan. Ketua fraksi dan ketua komisi yang ada di DPRD Jatim bersepakat akan mengawal kebijakan pemerintahan Khofifah nantinya.

"Kami dari fraksi Demokrat akan mendampingi dan mengawal apa yang sudah di inginkan oleh ibu Khofifah sebab ada kebijakan politik politik goodwil yang ada di dewan Jatim," terang Agus Dono saat di temui di ruang kerjanya, Senin (30/7).

Pria asli Malang ini mengakui bahwa sejak awal partai Demokrat memahami pemikiran - pemikiran Nawa Bhakti Satya itu bisa terakomodasi manakala sudah terkordiner namun itu tidak segampang membalikan tangan karena hampir sekitar 1 tahun tidak di masukan.

"Fraksi Demokrat berharap kawan - kawan fraksi yang lain sudah tidak berfikir masih terkotak-kotak dan saatnya berfikir untuk masyrakat Jawa Timur," ucap anggota Komisi E ini.

Selanjutnya, masih terang Agus Dono fraksi Demokrat sejak awal minta  gubernur terpilih mengutamakan  masalah pengentasan kemiskinan adalah prioritas utama sejak dulu, apalagi soal kesehatan dan pendidikan merupakan sektor wajib menjadi fokus utama.

" Program - program yang sudah di canangkan Ibu Khofifah yakin akan ada penyelarasan dengan program dari dewan jatim sesuai RPJMP yang sudah di tentukan," jelas Agus Dono.

Di tambahkan Agus Dono bahwa Memang mungkin ada perbedaan pandangan namun bungkusnya sama yaitu demi kepentingan masyrakat Jawa Timur terutama masalah pengentasan kemiskinan harus di prioritaskan.

"Salah satu contoh bentuk utamanya adalah masalah kemiskinan yang ada di pulau Madura dan masyarakat di daerah Malang Selatan, kabupaten Probolinggo dan Lumajang menjadi prioritas yang harus di utamakan karena disana terdapat ketimpangan antara kota dan desa harus di persempit," jelasnya.

Begitu pula antara ketimpangan yang ada di utara dan selatan juga harus di perpendek. Oleh sebab itu pihak dewan khususnya dari Fraksi Demokrat berharap nantinya gubernur yang baru ada dorongan untuk segera menyelesaikan kebijakan pusat terkait infrastruktur JLS menjadi prioritas juga karena salah satu solusi mengurangi ketimpangan wilayah antara selatan dan utara.

"Saat ini keberadaan pelabuhan teluk lamong sudah tuntas namun infrastruktur jalur selatan belum tuntas, ini artinya PR bagi gubernur baru supaya mendorong pusat agar menyegerakan infrastruktur yang ada di jalur selatan, " pungkasnya. (Rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni