Skip to main content

Pemkot Alokasikan Dana Rp 300 Miliar Untuk Pembebasan Tanah Sepanjang 1,2 Km

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) alokasikan anggaran APBD tahun 2025 sebesar Rp 300 miliar untuk pengadaan pembebasan tanah sepanjang 1,2 Km di jalan Raya Wiyung. 

Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan DSDABM kota Surabaya mengatakan, untuk jalan Wiyung tahun lalu kita sudah bangun kurang lebih 300 meter. Tapi tahun ini untuk alokasi fisiknya belum ada, karena kita fokus untuk pembebasan tanah dulu. 

"Kita target tahun ini pembebasan tanah sepanjang 1,2 Km, yang terakhir ini batasnya dari masjid Al-Hidayah sampai Puskesmas Lidah Kulon. Satu koma dua kilo secara bertahap, terus tahun depan itu baru masuk fisik, pararel dengan pengadaan tanah juga tahun depan. Mungkin bertahap untuk tahun 2026 sampai 2027 sepanjang 2,1 Km, jadi totalnya nanti hampir 3 Km." terang Adi Gunita kepada media ini, Rabu (19/2/2025). 

Perihal anggaran Adi Gunita menjelaskan, untuk anggaran pembebasan sekitar Rp 300 miliar, untuk fisik insha Alloh sekitar Rp 60 sampai 80 miliar. Untuk biaya fisiknya sepanjang 3 Km diluar pembebasan dari pekerjaan tahun kemarin, anggarannya kurang lebih Rp 100 miliar.   

"Untuk fisiknya tahun depan, target kita di tahun 2025 ini untuk pengadaan pembebasan tanah." jelasnya. 

Lebih lanjut Adi menambahkan, pembangunan tahun kemarin, pembebasan bareng sama fisik, sehingga banyak kerumitannya, kalau berbarengan gitu meski fisiknya menunggu dari progresnya pembebasan. 

"Sehingga ngak terlalu bisa dilakukan percepatan. Karena menunggu sampai urusan tanahnya clear atau serah terima lahannya beres dulu." pungkasnya. (red) 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...