Skip to main content

Terkesan Asal-asalan, Proyek Saluran Banjar Sugihan 1 Resahkan Warga, PPK Ancam Black list CV Rebecca

SURABAYAIMediabidik.Com - Pekerjaan saluran U-dhit 40x60 sepanjang 170 meter yang mengunakan dana kelurahan (Dakel) tahun 2023 dengan pelaksana CV Rebecca Berkah Jaya berlokasi di Banjar Sugihan Baru 1 RT 08 RW 04 kelurahan Banjar Sugihan kecamatan Tandes Surabaya terkesan asal-asalan dan meresahkan warga. 

Hal itu disampaikan Bramanto Dwi Prasetyo Ady salah satu warga Banjar Sugihan 1 No 11 RT 08 RW 04 yang rumahnya terdampak langsung proyek saluran tersebut mengatakan, dampak dari pekerjaan tersebut pagar rumahnya saat ini kondisinya mengantung dan rawan roboh karena tidak ada pondasi penahannya, apalagi sudah dia minggu ini saluran dibiarkan begitu saja tidak ada penutupnya. 

"Kondisi pagar rumahku saat ini mengantung dan rawan roboh, dan tidak ada penutup got (saluran) nya, sudah dua minggu dibiarkan begitu saja. Sudah saya tanyakan ke pelaksana, katanya masih di pesankan, "ujar Bramanto, kepada media ini, sambil menunjukan kondisi rumahnya, Selasa (26/9/23). 

Bramanto menambahkan, minggu kemarin ada tukang kerumah untuk betulkan pagar rumahku yang mengantung, "Tapi ya itu hanya sekedar asal-asalan. Dan sekarang rusak lagi." terang Bramanto. 

Karena gemes Senin (25/9/23) kemarin datang dikelurahan ketemu pak Trianto kasi pembangunan yang menangani permasalahan itu, "Dengan kondisi seperti itu, aku ngomong ke dia (Trianto) cepetan loh pak ditangani daripada banyak warga yang protes, dan memang aku sempat ngomong dengan beberapa warga yang terdampakterdampak mereka mau buat pernyataan untuk dilaporkan ke media atau LSM nanti bisa jadi ramai loh pak." papar dia. 

"Dia (Trianto) mengatakan tutup betonnya sudah dipesankan tapi tidak datang-datang, Masalah itu gampang pak, yang penting kampungnya dirapikan dulu, kalau menurut saya itu cuma alasan saja." ungkapnya. 

Bramanto menjelaskan, saya dikasih nomer kontak pelaksana nya, saya tidak mau. pelaksana itu urusan nya dengan kelurahan, karena dananya dari kelurahan, "Kalau saya disuruh urusan dengan pelaksana, saya tidak mau dan sampai saat ini belum realisasi, katanya masih dipesankan. "pungkasnya.

Sementara Trianto kasi pembangunan kelurahan Banjar Sugihan sekaligus panitia pembuat komitmen (PPK) proyek saluran Banjar Sugihan 1 RT 08 RW 04 kecamatan Tandes saat dikonfirmasi mengatakan, kita sudah beri surat teguran kepada CV Rebecca untuk segera menyelesaikan permasalahan dengan warga, "Itu anggarannya Rp 200 jutaan dengan panjang pekerjaan 170 m2, masa pekerjaan dua bulan sesuai SPK (surat perintah kerja) dan akhir bulan ini terakhir." terang Trianto. 

Saat ditanya soal batas akhir pekerjaan yang kurang satu hari, karena sesuai SPK batas akhir pekerjaan 27 September 2023 besok. Apakah bisa untuk mencapai target 100 persen, "Iya kurang sehari, makanya nanti malam kita suruh kebut sampai selesai. "jelas Trianto. 

Terkait sangsi pekerjaan, Trianto menerangkan, kan nanti ada denda berjalan sama jaminan pemeliharaan sampai akhir tahun di kita. "Sampai akhir tahun belum bisa melaksanakan komplain dari warga, nanti jaminan pekerjaan hangus diambil alih oleh pemkot. Dan juga kita ancam black list kalau sampai tidak terlaksana. Satu tahun black list tidak dapat pekerjaan lagi." pungkasnya. (red) 

Teks foto : Pagar rumah warga yang rusak yang terdampak proyek saluran U-dhit 40x60 sepanjang 170 m2. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh