Skip to main content

Bank Jatim Jadi Penghimpun Dana Terbesar di Tabungan Simpeda

MAKASSAR|Mediabidik.Com - Perhelatan penarikan undian nasional Tabungan Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) yang digelar oleh Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), di Hotel Clarro Makassar, pada Kamis (31/8/2023) malam berlangsung meriah. 

Pemenangnya pun juga beragam dari seluruh nusantara. Sedangkan, untuk nasabah Bank Jatim yang sukses mendapatkan hadiah undian di Makassar ini, ada dua orang, masing-masing memperoleh Rp 100.000.000. 

Dalam pagelaran akbar ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama dengan direksi Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.

Ketua Asbanda Yuddy Renaldi menjelaskan, sampai saat ini tabungan Simpeda merupakan salah satu produk yang mempersatukan BPD seluruh Indonesia di samping produk-produk dan layanan perbankan lainnya. "Perkembangan Simpeda terus mengalami peningkatan. Meskipun saat ini peningkatannya relatif lebih kecil, namun tetap tumbuh baik," tegasnya.

Hal tersebut tercermin dari jumlah dana yang terhimpun melalui tabungan Simpeda BPD seluruh Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. 

Yuddy memaparkan, pada penarikan undian Simpeda periode pertama tahun ke 34 tahun 2023 di Makassar kali ini, jumlah penabung sampai dengan akhir juni 2023 berjumlah 7.920.149. Kemudian jumlah saldo Simpeda yang telah terhimpun mencapai Rp 65,8 triliun. 

"Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Kendari tahun 2022 lalu sampai dengan di Makassar ini, dari sisi penabung terjadi peningkatan sedikit sebesar 1,97 persen atau naik sebanyak 153.327. Sedangkan jumlah saldonya meningkat 3,78 persen atau naik sebesar Rp 2,39 triliun," urainya.

Yuddy juga menyampaikan, bahwa dari semua angka tersebut, BPD paling banyak menghimpun tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir adalah Bank Jatim. Sampai dengan posisi Juni 2023, Bank Jatim telah menghimpun Simpeda sebanyak kurang lebih Rp 15,31 triliun atau sebesar 23,27 persen dari tabungan Simpeda nasional.

"Ke depan kita akan terus tingkatkan tabungan Simpeda, sehingga Simpeda dapat terus menjadi pilihan masyarakat. Perlu diketahui, program undian ini adalah salah satu bagian dari transformasi BPD dalam rangka penguatan produk dan layanan BPD agar semakin bersaing dengan produk bank lain," ungkapnya. 

Sementara itu, Busrul Iman mengatakan, kegiatan undian ini merupakan salah satu benefit bagi nasabah yang memiliki tabungan Simpeda. "Selain benefit undian, nasabah tabungan Simpeda Bank Jatim juga banyak mendapat keuntungan lain. Salah satunya, digitalisasi layanan keuangan melalui JConnect Mobile," tuturnya.

Lewat JConnect Mobile, nasabah tabungan Simpeda Bank Jatim dapat menikmati berbagai fitur yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. "Contohnya dalam hal pembayaran PBB. Sehingga tak hanya memudahkan nasabah, namun juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah," tutupnya. 

Sebagai informasi, untuk pelaksanaan Undian Nasional Tabungan Simpeda berikutnya akan dilangsungkan di Kota Medan oleh Bank Sumut. (rinto)

Caption: Dalam pagelaran akbar undian nasional tabungan Simpeda di Hotel Clarro Makassar, dihadiri Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh