Skip to main content

DPKP Surabaya Gelar Sosialisasi dan Simulasi Pemadaman Kebakaran ke Bunda PAUD

Mediabidik.Com - Guna mengantisipasi kebakaran dipemukiman dan didalam rumah, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menggelar sosialisasi dan simulasi pemadaman kebakaran kepada Bunda Paud wilayah kecamatan Mulyorejo yang bertempat di komplek Balai Pemuda Surabaya. 

Kepala Damkar Kota Surabaya, Dedi Irianto mengatakan, sosialisasi dan simulasi kebakaran ini agar para Bunda Paud tidak panik saat terjadi kebakaran. Dan untuk hari ini ada sekitar 120 Bunda Paud Kecamatan Mulyorejo yang ikut simulasi.

"Dalam simulasi ini kita beritahukan ke Bunda Paud penggunaan Apat yaitu alat pemadam api tradisional seperti, karung basah. Simulasi kita gelar di komplek Balai Pemuda,"ujarnya kepada wartawan usai simulasi kebakaran di Surabaya, Selasa (14/03/23).

Dedi menambahkan, selain Apat juga kita sosialisasi Apar yaitu, Alat Pemadam Api Ringan seperti, tabung pemadam yang isinya powder (serbuk) dan foam.

"Simulasi antisipasi kebakaran ini, kami rutin lakukan, jadi jika ada warga yang request kita siap bantu melakukan simulasi untuk mencegah kebakaran," terang Dedi.

Dirinya menerangkan, simulasi pencegahan kebakaran untuk Bunda Paud dari Damkar Surabaya baru kali ini. Sementara simulasi di masyarakat masif kita lakukan seperti, di sekolah, Sentra Wisata Kuliner (SWK) 

Ketika ditanya antisipasi saat ramadhan dan lebaran rentan kebakaran, Dedi mengatakan, kita terus lakukan sosialisasi seperti penggunaan listrik rumah yang aman, bagaimana penggunaan kompor yang aman.

"Jadi saat ibu rumah tangga memasak di dapur jangan sampai ditinggal, terutama saat waktu sahur. Yang pasti Damkar Surabaya siap siaga saat Ramadhan dan lebaran, ya kita tidak ingin terjadi insiden kebakaran dan semua kondusif saja," pungkas nya. (red)

Teks foto : Simulasi pemadaman yang dilakukan DPKP kota Surabaya bersama Bunda PAUD kecamatan Mulyorejo. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...