Mediabidik.Com - Transportasi feeder atau penghubung dari perkampungan ke jalan raya untuk terhubung dengan Suroboyo Bus maupun Trans Semanggi Suroboyo sudah di-launching oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Halaman Depan Gedung Siola, Kamis (2/3/23).
Namun tidak semua armada feeder yang berjumlah 52 unit tersebut di-launching dan akan beroperasi mulai Jumat (3/3/23). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk menggunakan transportasi umum. Mulai dari layanan Suroboyo Bus, Bus Trans Semanggi, maupun angkutan feeder setiap hari Jumat. Hal ini berlaku mulai pekan depan, tanggal 10 Maret 2023.
"Mulai minggu depan ASN ini akan memberikan contoh, kalau kita sudah punya transportasi umum baik itu feeder maupun bus. Nanti dari kartunya ASN itu akan nge-tap masuk di titik mana, naik disitu. Ini juga termasuk Wali Kota, tidak boleh kalau naik motor, terus kemudian parkir tempat lain,"kata Eri.
Bahkan, saat ini Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Dishub Jawa Timur untuk mengkoneksikan angkutan feeder dengan kota penunjang Surabaya. Seperti, kabupaten Sidoarjo dan kabupaten Gresik.
"Surabaya Raya ini akan ramai, ketika pagi itu orang masuk Surabaya, ketika sore arah keluar kota surabaya juga macet. Sehingga itu yang akan kita koneksikan dan insya allah dengan kadishub provinsi juga ada connecting dengan feeder maupun Bus Surabaya, dengan harapan bisa menjadi alternatif mengurangi kemacetan di Kota Surabaya,"tutur Eri.
Sedangkan untuk rencana penambahan dua rute perjalanan angkutan feeder, Wali Kota Eri mengaku, jika hal ini tengah dikaji oleh jajaran Dishub Surabaya bersama Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya."Ini masih kita hitung lagi karena tadi sempat kita bahas di dalam (feeder) untuk daerah-daerahnya dan jumlah orangnya lebih banyak atau tidak. Alhamdulillah kita punya Komisi C dan pimpinan DPRD yang hebat, karena kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Surabaya," ungkapnya.
Jarak antar angkutan feeder di Kota Surabaya rata-rata 10-15 menit. Maka, pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi angkutan feeder. Untuk mensukseskan sosialisasi tersebut, layanan angkutan feeder akan digratiskan selama satu pekan.
"Nanti kita akan sosialisasikan tanpa biaya selama seminggu, sambil kita melihat berapa orang dari satu titik ke titik lain. Bagaimana pengaruhnya dan bagaimana animonya di wilayah itu. Kami menghimbau kepada seluruh warga Surabaya, ayo menggunakan transportasi umum, Insya Allah ini akan mengurangi kecelakaan dan kemacetan karena semakin padatnya kendaraan di Kota Surabaya," jelasnya.
Ia memastikan, meskipun penumpang angkutan feeder berpindah ke layanan Suroboyo Bus maupun Bus Trans Semanggi, penumpang tidak perlu melakukan pembayaran ulang. "Kalau pindah Surabaya bus enggak karena gandeng. Tapi kalau sudah pindah fitur lainnya bayar. Saya minta kepada Kadishub untuk connectingnya seperti apa. Jadi kalau dia naik feeder pindah Suroboyo Bus sampai ke tempat tujuan itu tidak membayar," tegasnya.
Kadishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan bahwa angkutan feeder terdiri dari 14 unit Hiace dengan kapasitas 14 penumpang. Serta 38 unit Grandmax dengan kapasitas 10 penumpang. Selain itu, terdapat kru angkutan feeder yang terdiri dari driver dan helper sebanyak 320 orang.
"Jadi feeder ini adalah transportasi handal, nyaman, dan murah yang dibutuhkan oleh masyarakat Surabaya. Driver dan helper ini direkrut dari sopir angkot, jadi kita memberdayakan agar pendapatan mereka bisa naik,"kata Tundjung Iswandaru.
Tundjung menjelaskan ketika beroperasi Jumat hanya sekitar 40 feeder yang melayani masyarakat. "Karena masih kurangnya crew feeder. Oleh karena itu kami terus melanjutkan rekrutmen untuk kekurangan crew feeder,"ungkapnya.
Untuk pembayaran layanan feeder terintegrasi dengan Surabaya Bus dengan tarif Rp 5.000 yang berlaku selama 2 (dua) jam. Tarif gratis berlaku untuk lansia, veteran, dan anak dibawah umur 5 (lima) tahun dan tarif pelajar 50 persen dari tarif umum. Tak hanya itu saja, sebagai bagian sosialisasi kepada masyarakat, maka tarif angkutan feeder berlaku gratis selama satu pekan.
"Jam operasional angkutan feeder mulai pukul 05.30-21.30 WIB. Serta jumlah bus stop/halte sebanyak 315 lokasi, dengan headway direncanakan setiap 10 - 15 menit. Terdapat fasilitas AC, lalu tempat duduk untuk wanita berwarna pink (merah muda), lansia berwarna merah, dan umum berwarna hitam. Lalu ada LED informasi rute, monitor layanan informasi, media pembayaran (tapping), CCTV, dan peralatan keadaan,"jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati berharap feeder ke depan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi masal yang terintegrasi karena terhubung dengan Suroboyo Bus, Trans Semanggi dan bus listrik. Meski demikian di masa awal beroperasi feeder memang membutuhkan sosialisasi. Oleh karena itu ia meminta agar masif untuk sosialisasi.
"Memang masa sosialisasi ini masa transisi sekaligus upaya berpindah dari kendaraan pribadi ke publik butuh waktu, sehingga bersabar jika APBD cukup tergenjot. Solusinya adalah seluruh feeder di BTS kan dengan pihak ketiga dengan APBD sehingga mengurangi faktor risiko,"kata Aning.(red)
Comments
Post a Comment