Skip to main content

Tes SKB CPNS Surabaya Awal September Mendatang, Mengunakan Protokol Kesehatan

Mediabidik.com - Ditengah masa pandemi Covid-19, pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019 yang akan dibuka pada awal September bulan depan akan mengunakan protokol kesehatan.

Henry Rachmanto, SH, MM
Kepala Bidang Pengembangan dan Penilaian Kinerja BKD kota Surabaya mengatakan, sesuai surat MenPAN seluruh daerah disuruh menyiapkan proses kelanjutan tahapan tes CPNS 2019. Dari perintah MenPAN itu, ahkirnya BKN mengeluarkan surat yang memuat terkait jadwal pelaksanaannya. 

"Nanti pelaksanaan SKB nya sekitar tanggal 1 sampai 12 September, cuman untuk pengaturan jadwal per instansi itu yang belum ditentukan. Surabaya dapat jatah berapa bulan berapa itu yang belum tau. "terang Henry kepada BIDIK, Senin (10/8/20).

"Nanti akan ada rapat koordinasi lanjutan untuk menentukan kepastian jadwal per instansi. "imbuhnya. 

Henry kembali mengatakan, untuk jumlah peserta SKB sekitar 1.201, kalau untuk Surabaya dengan jumlah segitu, karena memang sesinya perhari dibatasi tiga sesi. Karena memang ini harus menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid, kita juga harus mengatur jarak. 

"Sehingga Gelanggang Remaja hanya memenuhi kapasitas 150 meja, dengan protokol kesehatan jaraknya satu meter. Kalau 1.201 dibagi 150 ketemunya tiga sesi dan tiga sesi itu ketemunya tiga hari. Dan tiga hari harus selesai semua. "ungkapnya. 

Kabid PPK BKD Surabaya ini kembali mengatakan, cuman nanti, sesuai protokol kesehatan yang diatur sama BKN, bagi peserta yang mempunyai suhu badan 37,3 keatas, tetap mereka boleh melaksanakan dan panitia tidak boleh mengugurkan. Tapi mereka difasilitasi dengan ruang khusus. 

"Bagi mereka yang positif, yang reaktif suhu badannya diatas 37 derajat akan diberikan ruang khusus atau hari khusus diberikan diluar jadwal hari pelaksanaan. Jadi kalau Surabaya 3 hari, itu ada hari cadangan, setelah hari pelaksanaan. Tapi ketika hari cadangan dia (peserta, red) belum juga hadir, maka dianggap gugur. "paparnya. 

Untuk persyaratan yang harus dilengkapi peserta tes SKB CPNS, Henry menjelaskan, yang pasti secara administrasi dianggap lolos SKD (Seleksi Kompetensi Dasar). Jadi nanti tahapannya, setelah yang bersangkutan datang ke lokasi tes, begitu datang harus pakai masker. Begitu mau masuk ke lokasi tes, harus melalui bilik sterilisasi, diukur suhu badannya.

"Terus setelah dia (peserta) menitipkan barang harus cuci tangan. Ketika masuk ruang transit pun harus menggunakan face shield dan sarung tangan dan ketika mau masuk ruang tes harus pakai hand sanitizer dulu, baru dia masuk ruang tes." jelasnya. 

Henry menambahkan, nantinya kita kita akan bekerjasama dengan pihak dinas kesehatan bahkan kita juga kordinasi dengan satgas Covid untuk meminta persetujuan terkait persiapan mungkin dari segi ruangannya, sirkulasi udaranya juga sarana prasarana yang harus disediakan. "Kita harus koordinasi dengan satgas Covid atau gugus tugas." ucapnya. 

Saat ditanya soal perihal nilai agar lolos tes CPNS, Henry menjelaskan, untuk perbandingan nilainya 40:60. 40 persen SKD dan 60 persen SKB. "Jadi lebih berbobot ke SKB, karena lebih menjurus ke bidang. "pungkasnya.  (pan) 


Foto : Henry Rachmanto, SH, MM
Kepala Bidang Pengembangan dan Penilaian Kinerja BKD kota Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh