Skip to main content

Akhir Oktober Akses Jalan Saluran Diversi Babat Jerawat Sudah bisa Dilalui

SURABAYAIMediabidik.Com - Pekerjaan saluran diversi Gunungsari - Babat Jerawat di wilayah Surabaya barat akhir Oktober 2024 bisa dilalui, pasalnya progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 95 persen tinggal 5 persen dan dipastikan tanggal 28 Oktober kelar 100 persen sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati. 

Iwan Tri Eristanto selaku Project Manager PT Diatasa Beton KSO saat dikonfirmasi mengatakan, progres pekerjaan saat ini sudah 95 persen kurang 5 persen. Kekurangan ini terletak di pengaspalan sama finishing pedestrian dan median. 

"Kalau pengaspalan kurang sekitar 450 meter, itu target kita nanti tanggal 22 Oktober sudah ke aspal semua. Pedestrian target sampai akhir bulan tanggal 28 Oktober." ujar Iwan saat ditemui dilokasi pekerjaan Jln Babat Jerawat, Selasa (15/10/2024). 

Sementara lancar, lanjut Iwan, pabrik-pavrik sudah bisa keluar masuk lewat akses box culvert sudah bisa. Untuk U-dhit saluran sebelah kiri sudah terpasang semua, tinggal pengecoran atasnya, pengecoran pedestrian dan tinggal pasang batu andesit di trotoar. 

"Kurang PJU sama tanaman, PJU dari 20 titik kurang 10 titik, untuk tanaman jenisnya tabe buya. Saya jumlahnya lupa jarak penanaman nya 2 meter ada warna pink sama putih selang seling." terangnya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, tadi pagi ada sidak dari bapak Agus Sonhaji asisten 2 pemkot Surabaya, untuk memastikan bahwa akhir bulan bisa dioperasikan jalannya. Untuk pengoperasian kita juga kordinasi dengan dinas perhubungan (Dishub) kota Surabaya. 

"Tentang pengaturan rambu rambu, nanti kan pengaturannya dari dishub, juga bukaan U-turn dari titik awal ini rekayasanya seperti apa. Kita ngikut Dishub." pungkasnya. (red) 

Teks foto : gambar terbaru progres pekerjaan saluran diversi Gunung sari-Babat Babat Jerawat Surabaya. 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...