Skip to main content

Pembangunan Puskesmas Ketabang akan Dilanjutkan Minggu Depan

SURABAYAIMediabidik.Com– Sempat terhenti sebelumnya, pembangunan Puskesmas Ketabang di jalan Jaksa Agung Soeprapto Surabaya awal pekan ini akan kembali di kerjakan.

Mitro Toladan Tim Teknis dan Kordinator Satgas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, mengatakan, terkait puskesmas Ketabang akan dilanjutkan kembali sudah dilelang dan sudah ada pemenang. "Start awal akan dimulai minggu depan, pemenangnya CV Bram Kontruksi, pagunya Rp 5,5 miliar, kontrak nya Rp.5 miliar. "ujar Mitro, kepada media ini, Jumat (1/9/23). 

Mitro menambahkan, pekerjaan sampai akhir November, waktunya cuma 3 bulan saja. Untuk saat ini kondisi bangunan 37 persen dan paling banyak pengadaan, dalam waktu 3 bulan seluruh bangunan harus selesai 100 persen. 

"Untuk pemenangnya sudah fix CV Bram Kontruksi dan sudah melalui tahap evaluasi. Minggu depan mulai pelaksanaan sampai batas waktu akhir November."tambah Mitro. 

Masih kata Mitro, kalau secara perhitungan untuk waktu segitu nututi, karena lebih besar pengadaan nya lift, genset dan dumb waiter (lift barang), "Paling besar anggarannya untuk pengadaan, kalau untuk fisiknya sekitar 40 persenan dari total anggaran. "kata Mitro. 

Pembangunan rencana 3 lantai, dan tidak ada ruang untuk rawat inap. Hanya untuk pelayanan saja, seperti puskesmas lainnya, nantinya bisa sebagai puskesmas percontohan. "Kedepannya nanti seluruh puskesmas akan seperti itu, kalau memang lahannya memungkinkan. Karena rata-rata puskesmas kan lahannya kecil-kecil." papar Mitro

Lanjut kata Mitro, lantai satu untuk Poli umum, lantai dua untuk pelayanan khusus ibu dan anak (KIA) dan lantai tiga untuk management. "Kan terbagi tidak bercampur seperti puskesmas pada umumnya. "pungkasnya. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...