SURABAYAIMediabidik.Com - Memasuki musim kemarau pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) kota Surabaya saat ini fokus melakukan normalisasi saluran di beberapa wilayah sebelum musim hujan, salah satu normalisasi saluran diversi Gunung sari Banyu urip sepanjang 800 m2.
Ahmad Idi Pratikno ST Sub Koordinator Pemeliharaan Prasarana Drainase DSDABM kota Surabaya mengatakan, terkait normalisasi saluran diversi Gunung Sari yang biasa disebut saluran Banyu urip yang membentang dari Banyu urip-Babat Jerawat. Yang tahun kemarin dikerjakan dari sisi Babat Jerawat sampai sungai Kandangan.
"Tahun ini kita normalisasi saluran diversi ters, dari segmen outlet nya di Balongsari sampai menuju ke timur, tepatnya outletnya saluran Tubanan." terang Idi, Selasa (29/8/23).
Idi panggilan akrab Ahmad Idi Pratikno menjelaskan, sebenarnya yang akan dikerjakan totalnya kurang lebih 800 m2, kita masih optimistis di dua segmenlah kurang lebih 250 meter. Jadi bertahaplah, karena pertama medannya berat, artinya itukan saluran tertutup, kita kalau kerjakan pakai manual itu lama, kalau pakai alat berat harus ekstra hati-hati.
"Dan sedimennya cukup tinggi, apalagi kandungan paling banyak sampah. Lebih susah untuk mengeruknya. Harapan kami, ketika ini sudah dikerjakan ada beberapa segmen daerah yang sudah tidak banjir lagi." jelasnya.
Jadi tambah Idi, kita mengerjakannya satu titik dulu bertahap dari posisi hilir kita jalan terus. Jadi kita cutting aspal dulu kita ambil L-gatternya kita masukan alat berat. Alat berat kecil kita masukan, nurunkannya pakai ekskavator dua, kita pernah coba pakai penyedot lumpur tidak efektif.
"Karena penyedot lumpur kapasitasnya cuma sedikit, dan dia bekerja harus ada orang yang mengarahkan ditempat yang ada airnya, kalau tanpa air ngak bisa masuk sedimennya. "imbuhnya.
Dia kembali mengatakan, untuk ketinggian boxnya 3,5 meter sedangkan sedimennya kurang lebih 2 meter itu isinya sampah. Jadi kita turunkan alat berat di jam kerja. Kan ada 3 jalur itu disitu, kita pakai satu jalur sama bereman dan dua jalur masih bisa bebas. Jadi nanti pakai truk-truk untuk angkut sampah itu.
"Mungkin untuk pos pembuangan kita kerjasama dengan DKRTH, tapi untuk pengangkutan nya kita gunakan truk sendiri. "ungkapnya.
"Kita sekarang posisinya sudah survei, kemudian rapat dengan pihak jajaran samping (kepolisian), Kamis (24/8/23) kemarinkemarin. Insha Alloh minggu depan kita sudah mulai pengerjaan, kita usahakan selesai sebelum hujan kalau sudah hujan kita nggak bisa kerja." pungkasnya.
Comments
Post a Comment