Skip to main content

Sebagai Bentuk Peduli Lingkungan, Bank Jatim Berikan Bantuan CSR ke Warga Lumajang dan Lamongan

Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Tak main-main, kali ini Bank Jatim langsung menyerahkan CSR Bank Jatim Peduli di dua tempat sekaligus pada hari yang sama, Minggu (28/5/2023). 

Pertama, CSR Bank Jatim Peduli untuk Kabupaten Lamongan berupa gapura kawasan pusat jajanan dan permainan anak. Kedua, CSR Bank Jatim Peduli untuk Kabupaten Lumajang berupa pembangunan dan penataan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Bertempat di Alun-Alun Lamongan, penyerahan CSR Bank Jatim Peduli dilakukan secara simbolis oleh Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Edi menjelaskan, dengan adanya CSR Bank Jatim Peduli di Lamongan ini, diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi semua pengunjung, sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat. "Sebab, gapura kawasan pusat jajanan dan permainan anak ini bisa dimanfaatkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan seluruh lapisan masyarakat untuk memperdagangkan usahanya. Jadi, potensi-potensi produk unggulan kabupaten Lamongan bisa lebih terangkat lagi," paparnya.

Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan fasilitas JConnect Mobile untuk bertransaksi di kawasan pusat jajanan dan permainan anak. "Tak perlu repot lagi bawa uang cash. Cukup bawa handphone dan buka aplikasi JConnect, semua urusan pembayaran bisa teratasi," tegas Edi. Pihaknya berharap kerja sama Bank Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan ini bisa terus berkembang lagi demi mendukung peningkatan roda perekonomian daerah.

Sementara itu, Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini dalam mendukung program-program pemerintah. "Potensi-potensi produk unggulan di Lamongan sangat besar dan kami bersyukur saat ini sudah ada wadah untuk memasarkannya. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan dapat membawa berkah bagi semua,"urainya.

Di tempat yang berbeda, penyerahan CSR Bank Jatim Peduli juga dilakukan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang berupa pembangunan dan penataan fasilitas RTH. Untuk penyerahannya dilakukan oleh Pemimpin Bank Jatim Cabang Lumajang Hanif Julhamsyah bersama Pgs Corporate Secretary Lestari Nur Imani kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lapangan Batalyon 527 Lumajang. 

Diharapkan dengan adanya CSR Bank Jatim Peduli tersebut, bisa menunjang aktivitas para warga, meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan, serta dapat dijadikan sarana rekreasi untuk menumbuhkan rasa interaksi sosial. Sehingga dengan begitu kemandirian ekonomi untuk masyarakat Lumajang bisa tercapai. (rinto). 

Caption : (1) Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menyerahkan secara simbolis CSR Bank Jatim Peduli kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. (2) CSR Bank Jatim Peduli diserahkan oleh Pemimpin Bank Jatim Cabang Lumajang Hanif Julhamsyah bersama Pgs Corporate Secretary Lestari Nur Imani kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh