Skip to main content

Untuk Hemat Anggaran, Dewan Usulkan Penyiraman Taman DLH Bangun Sumur Air

Mediabidik.Com– Komisi C DPRD Kota Surabaya yang membidangi Pembangunan mengusulkan kepada Pemkot Surabaya, agar sistem penyiraman taman dan membersihkan pedestarian tidak lagi menggunakan mobil keliling, melainkan membuat sumur air yang ada. Dengan sumur, satgas hanya menggunakan selang dan pompa air bertekanan tinggi sehingga lebih efesien.

Ketua Komisi C, Baktiono mengatakan, diketahui selama ini anggaran penyediaan mobil air untuk menyiram taman yang ada pedestariannya selama ini cukup besar.

"Jadi untuk menghemat anggaran, sebaiknya sumur air bisa difungsikan untuk menyiram taman dan membersihkan pedestarian," ujar Baktiono di Surabaya, Jumat (19/05/2023).

Ia menjelaskan, dengan sumur lebih elefektif mengapa, karena ketika satgas kebersihan menyiram air taman maupun pedestarian, maka air yang dibuang akan kembali terserap ke sumur. 

"Perlu diingat, pedestarian dibersihkan minimal satu Minggu sekali bersih dan keindahan kota tetap terjaga dengan baik," tegas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Baktiono menerangkan, penyiraman taman dan bersih-bersih pedestarian memang sudah dilakukan Pemkot Surabaya. Tapi perlu diingat, jangan lagi pakai mobil air yang keliling menyiram taman.

"Tapi pakai sumur air yang dibangun disetiap taman-taman yang ada pedestarian nya. Kan tinggal pakai selang dan pompa air bertekanan tinggi," terangnya.

Baktiono kembali mengatakan, dengan diterjunkannya ratusan satgas pembersih pedestrian seperti perintah Walikota Eri Cahyadi, ini sudah tepat guna menjaga keindahan kota Surabaya ini.

"Hanya saja penggunaan mobil air untuk menyiram taman yang ada pedestarian nya, seyogyanya diganti dengan memfungsikan sumur air lebih hemat," pungkas Baktiono. 

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin Apel Bela Pasukan Pengamanan dan Penertiban Pedestrian, serta Saluran Air di Kota Pahlawan, pada Selasa (16/5/2023). Kegiatan yang digelar di Halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya itu, diikuti oleh Kepala Perangkat Daerah (PD), camat, lurah, beserta satgas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Perhubungan (Dishub), BPBD, dan Satpol PP Surabaya.

"Se-Surabaya pedestriannya ada sebanyak 28 ruas, jadi setiap ruas ada yang bertugas, sehingga ada yang bertanggung jawab. Wilayah ini pedestriannya wilayahnya siapa? kalau yang di jalan ada pedestriannya itu langsung menjadi tanggung jawab siapa? Wilayah Jalan Basuki Rahmat siapa? Panglima Sudirman satu bagian siapa? Nanti ada nama-namanya, ada grupnya. Jadi harus membersihkan dan memantau,"kata Wali Kota Eri Cahyadi. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama