Skip to main content

Puassss, Dua Jam Nikmati Air Terjun Tirai Bidadari


Mediabidik.com
- Momen menaklukan arus jeram di sungai Pekalen desa Asinan, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggo memang begitu menantang. 

Itulah yang dirasakan oleh rombongan jurnalis selama tiga jam menyusuri sungai sejauh 12 km itu.

Untuk mencapai sungai, Kami harus turun dari  bukit terjal setinggi 900 meter dengan hamparan kebun kopi milik warga sekitar. 

Keseruan pun dimulai begitu sampai di lokasi. Jalur sungai Pekalen atas sepanjang 12 km.

Setelah sekitar 10 menit menyusuri sungai, kami disambut jeram Selamat Datang, dengan arus yang menantang, dan beberapa bebatuan terjal yang menghadang.

"Kalau yang awal tadi namanya jeram selamat datang," kata Nadi, guide yang ikut dalam perahu kami ,Sabtu ( 6/5).

Baru saja menembus jeram Selamat Datang, kami sudah harus menghadapi derasnya arus Jeram Stres dan Jeram Matador yang membuat perahu yang kami tumpangi hampir terbalik. Perut terasa seperti terkocok karena perahu terombang ambing dan jatuh kebawah.

Selain arus jeram yang deras, kami juga disuguhi indahnya pemandangan tebing dengan hiasan batuan stalagtit disisi sungai. 

Di bebatuan itu, hinggap ribuan kelelawar yang terlihat cukup seram.
Perahu yang kami tumpangi pun masuk ke dalam dan sempat bersandar di dinding sungai yang menyerupai mulut gua.

Ketika memandang keatas, yang terlihat hanya ribuan kelelawar dengan bergelantungan, membuat kami ingin cepat cepat keluar.

"Kalau disini namanya gua kelelawar. Banyak yang merinding karena diatas ada ribuan kelelawar," tambah Nadi.

Setelah hampir setengah jam merasakan derasnya arus, kami pun disuguhi pemandangan eksotis air terjun Tirai Bidadari dari hulu sungai gunung Lemongan.

Perahu yang kami tumpangi pun  masuk kedalam arus air terjun. Sehingga, derasnya air mengucur deras di kepala kami.

"Ini pertemuan antara sungai di gunung lemongan dan gunung Argopuro. Jadi sungai di gunung Lemongan menjadi air terjun jatuh ke sungai Pekalen," tambah Nadi lagi.


Pengelola Pekalen Rafting, Inam Santoso mengatakan bahwa Air Terjun Tirai Bidadari menjadi dalah satu ikon andalan di tempat wisatanya.

"Air Terjun Bidadari itu bidadari yang tidak dimiliki tempat-tempat lain. Kedua, tentu karena di sini juga sungainya permanen terjadi sepanjang tahun bisa digunakan. Mungkin di tempat lain kalau sudah musim kemarau itu sudah tidak bisa beroperasi di sini sepanjang tahun masih bisa digunakan," katanya.

Selain arung jeram di sungai Pekalen, kata Imam, lokasi itu juga menawarkan destinasi wisata lainnya. Seperti danau Ranu dan pemandian air panas di lereng gunung Argopuro.( rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh