Skip to main content

Groundbreaking RS Surabaya Timur akan Dilaksanakan Bulan Mei

Mediabidik.Com - Pelaksanaan konstruksi maupun groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur akan dimulai pada bulan Mei tahun ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya optimis merampungkan RS  yang terletak di di Jalan Medokan Asri, Kalirungkut (MERR) selama 2 tahun sesuai dengan perjanjian. 

Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan saat ini RS itu sedang dalam lelang menejemen konstruksi (MK). Karena cukup kompleks dalam pembangunan RS itu, pihaknya menggandeng juga Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK).

"Jadi saat ini on progres untuk lelang MK dan masih berlangsung. Secara detail untuk fisik RS itu ada PPK, jadi kami kerja bareng dan minta bantuan cipta karya (DPRKPP),"kata Nanik, Senin (27/2).

Setelah lelang MK kemudian dilanjutkan untuk lelang fisik bangunan. Karena masih membutuhkan waktu yang agak panjang saat pengerjaan, namun Nanik mengaku optimis bahwa 2 tahun pengejaran akan tuntas. "Kita tunggu aja jadwalnya, tapi optimis, bismillah bisa 2 tahun rampung,"tuturnya.

Sembari merampungkan satu persatu fisik bangunan, pihaknya juga mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk melayani warga Surabaya Timur yang nantinya akan berobat di RS itu. "Ya kami juga persiapkan juga SDM nya,"ungkap Nanik.

Pembangunan itu menelan anggaran Rp 500 miliar lebih. Pengejaran akan berlangsung selama dua tahap. Tahap pertama pembangunan akan menelan anggaran Rp 204 miliar plus Rp 1,4 miliar sedangkan untuk tahap kedua anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 300 miliar.

Nantinya rumah sakit tersebut bakal menjadi rumah sakit umum untuk meratakan pelayanan kesehatan di Surabaya timur dan mempunyai keunggulan atau spesifikasi pada penyakit jantung anak. "Layanannya untuk masyarakat umum namun kami akan konsentrasi ke spesifikasi ibu dan anak. Nantinya ke arah spesifikasi jantung anak,"terang Nanik.

Sementara itu Kabid Bangunan Gedung DPRKPP Surabaya Iman Krestian Maharhandono mengatakan proses lelang MK merupakan awal dari proses perencanaan dan pelaksanaan kontruksi bangunan. Setelah itu nantinya ada lelang pengerjaan untuk bangunan atau fisik. 
"Jadi pemenang lelang MK nantinya melaksanakan dokumen basic desain sekaligus pelaksanan mengawasi pengerjaan. Setelah itu, ada lelang fisik lagi. Sesuai dengan peraturan menteri (Permen) yang harus membuat perencanaan basic desain dulu,"kata Iman.

Ia menyebut pekerjaan RS itu beda dengan pekerjaan kontruksi biasa. Dengan kompleksnya dalam pengerjaan itu maka pihaknya digandeng oleh Dinkes sebagai PPK. Selain itu Iman juga mengatakan nantinya kontruksi akan terintegrasi. "Karena kompleks, tidak bisa direncakan dari awal sedetail mungkin sesuai dengan pelaksanaan nantinya jadi lelangnya dibarengkan perencanan dan pelaksanaan. Jadi terintegrasi, beda dengan konstruksi biasa,"ujarnya.

Luasan lahan yang akan digunakan untuk RS 1,7 hektar dari total keseluruhan lahan 5 hektar. Oleh karena itu jika tidak ada kendala teknis pelaksanaan pembangunan fisik akan dimulai bulan Juni. "Harusnya bulan Mei atau awal Juni ada pelaksanan konstruksi,"ungkap Iman. Ia pun optimis mengerjakan bisa rampung selama 2 tahun. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama