Skip to main content

Ada 120 Orang yang Lolos Seleksi Rekrutmen Crew Feeder

Mediabidik.Com - Dinas Perhubungan (Dishub) sudah melakukan perekrutan untuk crew feeder mulai dari sopir maupun helper yang berasal dari sopir Lyn. Namun tidak semua terjaring, sebagian orang yang memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan feeder sudah dilatih secara teknis.

Kasi Angkutan Jalan dan Penumpang Dishub Surabaya, Ali Mustofa mengatakan ada 120 orang yang sudah dinyatakan lolos dalam perekrutan crew feeder pekan lalu. "Kemarin ada 120 orang terdiri dari sopir dan helper sudah mulai kami latih. Namun ini secara bertahap,"kata Ali, Senin (6/2). 

Ali juga mengaku akan melakukan perekrutan kembali pada pekan depan. Pasalnya yang dibutuhkan ada sekitar 300an crew feeder. "Memang tidak semua kita lakukan rekrutmen, bertahap. kita jadwalkan lagi di minggu depan. Karena total yang dibutuhkan 300an orang,"terangnya.

Dalam pelatihan itu para crew diberikan pemahaman terkait pengoperasian unit atau armada feeder. Kemudian pengoperasian IT karena feeder akan terhubung dengan aplikasi Gobis milik Suroboyo Bus. Tak hanya itu mereka juga diberikan bekal pemahaman pemberhentian di halte stop. Maklum rata-rata mereka berasal dari sopir angkot atau Lyn yang sebelumnya menaikan atau menurunkan penumpang di sembarang tempat, kali ini mereka harus tertib sesuai dengan ketentuan yakni di halte stop. "Jadi berhentinya (feeder) harus pas di halte stop tidak boleh lebih atau kurang,"tutur Ali.

Selain itu crew feeder selama beroperasi dilarang untuk merokok. Hal itulah yang diajarkan selama pelatihan. "Mereka harus rapi dan tidak boleh merokok karena itu mencerminkan profil dari Pemkot Surabaya,"tegasnya. Test psikologi juga dilakukan karena selama bekerja menjadi crew feeder waktu bekerjanya 8 jam yang terdiri dari dua shift. "Jika sebelumnya mereka biasa mengantarkan penumpang satu rate kemudian berhenti. Tapi kali ini mereka harus bekerja selama 8 jam. Jadi kebiasaan itu yang kami ubah,"imbuhnya.

Dalam proses rekrutmen ada sekitar 450an orang dari sopir Lyn yang melamar menjadi crew. Namun, pihaknya akan memprioritaskan sopir Lyn yang rutenya terdampak. Karena untuk sementara ini Dishub merencanakan 5 rute untuk feeder. "Kita juga akan prioritaskan sopir Lyn yang terdampak untuk jadi pegawai (crew) feeder,"ungkapnya.

Sampai saat ini Ali menyebut ada 52 unit armada yang sudah siap. Armada tersebut akan mengisi 5 rute yang akan disiapkan. "Nanti setiap rute akan ada satu armada cadangan,"ujarnya.  Sementara itu pihaknya tidak bisa memastikan apakah dipertengahan bulan atau akhir bulan Februari, feeder beroperasi melayani warga Surabaya dengan tarif Rp 5 ribu sama dengan tarif Suroboyo Bus. "Yang jelas di bulan Februari ini akan beroperasi. Kami belum bisa memastikan pastinya kapan,"ungkap Ali. 

Feeder rencana akan beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 22.00.  Artinya ada dua shift. Kebutuhan sopir ada 72 orang tiap shift. Kendaraan yang akan digunakan berjenis van dan mikro bus. Semua unit ber-AC tentu membuat nyaman penumpang. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama