Skip to main content

Ketua DPRD Surabaya Desak Risma Cairkan Gaji 13 Minggu Ini

SURABAYA (Mediabidik) - Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji kembali menegaskan kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk segera mencairkan gaji ke 13 kepada PNS di lingkungan Pemkot Surabaya, paling tidak dalam pekan-pekan ini gaji sudah ditransfer ke masing-masing rekening PNS penerima gaji ke 13.

Armuji mengatakan, sesuai dengan registrasi administratif dari Pemprov Jatim, mulai hari ini, Rabu (31/10/2018) seharusnya gaji ke 13 untuk 14 ribu PNS sudah mulai dicairkan.

"Paling tidak dalam pekan ini gaji ke 13 sudah ditransfer ke masing-masing PNS." ujarnya kepada awak media, Rabu (31/10/2018).

Ia menjelaskan, prosedural gaji ke 13 secara administrasi sudah sesuai jadi tidak ada lagi pelanggaran hukum, jika Walikota Risma mencairkan gaji ke 13. Dirinya juga menambahkan, Risma sudah tidak bisa beralasan lagi untuk tidak mencairkan gaji ke 13 PNS yang sebanyak 14.400 PNS.

"Jadi tak ada lagi pelanggaran hukum, dana juga sudah ada karena masuk dalam postur APBD 2018. Maksimal minggu-minggu ini sudah ditransfer ke rekening masing-masing PNS." terang Armuji yang saat ini maju Caleg DPRD Jatim dari PDI Perjuangan.

Lebih lanjut Armuji mengatakan, Risma tidak bida mengelak lagi soal gaji ke 13 karena secara frame hukum anggaran semuanya sudah tidak ada masalah. "Clear soal gaji ke 13, tinggal tunggu transfer dari Pemkot ke rekening masing-masing PNS penerima gaji ke 13." ungkapnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh