Skip to main content

Kawal Suara Khofifah-Emil, Demokrat Kumpulkan Seluruh Saksi se-Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Akhir tahapan H-1 sebelum coblosan pilgub dilaksanakan, Demokrat mengumpulkan semua saksi dari partai Demokrat se Surabaya. Renville Antonio Sekretaris DPD Demokrat Jatim hadir dalam pembekalan saksi mengatakan bahwa TPS di surabaya ini cukup besar yakni 4284 TPS yang tersebar di 154 kelurahan dan 31 kecamatan.

" Semua saksi kami kumpulkan baik saksi yang ada di dalam, di luar dan saksi cadangan, ditambah Korkel ( koordinator kelurahan) maupun Korcap ," terang Renville usai pembekalan para saksi dari partai Demokrat dalam mengawal suara Khofifah-Emil, Selasa malam (26/6).

Untuk saksi di Jawa timur, Renville yang juga Anggota DPRD Jatim ini menjelaskan 155 ribu 86 orang yang meliputi saksi dalam, luar, cadangan, kordinator kelurahan dan saksi PPK.

" Saat ini saksi berbeda dengan yang lalu, karena saksi mendapat 2 surat yakni ckwk dan c1kwk dan harus di miliki saksi kedua duanya dan harus di berikan ke team kampanye, " jelas Renville.

Ditambahkan renville ini hal baru dari KPU guna mencegah kecurangan karena CKWK itu terdiri dari jumlah surat suara ,C1KWK dan perolehan surat suara. 

Untuk pengamanan suara pasangan Khofifah - Emil, Partai Demokrat fokus pada saksi saksi dan koordinator kelurahan, namun semua partai pengusung sudah membentuk Satgas yang rata rata  bertugas mengawasi mulai minggu tenang kemarin hingga pasca coblosan.

" Kami ikut mengawasi semua TPS, semua Kecamatan dan desa desa yang berpotensi terjadi kecurangan dilapangan, " Pungkas nya.( RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...