Skip to main content

Proyek Revitalisasi IRJ Dr Soetomo, Ganggu Ketenangan Pasien

SURABAYA (Mediabidik) - Proyek revitalisasi instalasi rawat jalan (IRJ) lantai 3 dan 4 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya menganggu ketenangan pasien. Pasalnya proyek revitalisasi dengan pelaksana PT Ardi Tekindo Perkasa terkesan asal-asalan tanpa memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien yang sedang berobat di ruang poli penyakit dalam lantai 2.

Dari hasil pantauan dilapangan berkali-kali terdengar suara sangat keras dari lantai atas, saat para pekerja mengunakan alat tembakan paku beton (Ramset) sehingga membuat kaget para pasien yang lagi antri di lantai 2 di gedung IRJ, khususnya pasien lanjut usia.  

Joni wakil direktur pelayanan medis ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan adanya proyek tersebut, saat ditanya siapa pelaksana atau kontraktornya dia tidak tau. 

" Di poli rawat jalan lantai 2 memang ada pekerjaan, PT nya saya lupa, pak Khoirul Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) nya, "terangnya, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Selasa (14/11).

Dia berjanji akan segera menghentikan pekerjaan tersebut dan akan memanggil PPK nya agar segera memanggil kontraktornya.

" Nanti akan kita hentikan dan kita panggil PPK nya untuk bisa mengurangi kebisingan tersebut."pungkasnya. 

Ironisnya setelah menunggu hampir kurang lebih satu jam lamanya, tidak ada tindak lanjut dari pihak rumah sakit untuk menegur atau memanggil pihak PT Ardi Tekindo Perkasa terkait hal tersebut, karena suara bising tersebut masih terdengar saat media ini meninggalkan lokasi. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...