Skip to main content

LSM GERAK Banyuwangi Gelar Aksi Dukung KPK Brantas Korupsi e-KTP

BANYUWANGI (Mediabidik) - Sejumlah aktifis dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM GERAK) Banyuwangi mendatangi kantor DPRD Banyuwangi menggelar aksi damai terkait kasus e-KTP dengan tersangka Ketua DPR RI Setya Novanto.

Mereka melakukan orasi dihalaman parkir kantor DPRD Banyuwangi sembari membawa spanduk dan nasi tumpeng bertuliskan KPK, Rabu (22/11).

Koordinator aksi, Sulaiman Sabang dalam orasinya menginginkan agar seluruh institusi mendukung penuh upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas berbagai kasus korupsi di Indonesia siapapun tersangkanya.

Menurutnya, aksi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas nama rakyat Indonesia melalui LSM Gerak Banyuwangi, karena KPK telah berhasil menangkap raja koruptor yaitu ketua DPR RI, Setya Novanto dan telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi e-KTP.

Sulaiman mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, dalam korupsi e-KTP itu, bukan hanya Setya Novanto CS tapi banyak juga partai yang terlibat didalamnya.

"Kami menegaskan,  kepada Presiden RI agar segera melengkapi segala kebutuhan KPK, baik dari aturan apapun yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, agar bisa sama dengan institusi Polri dan Kejaksaan," ucapnya.

Ditambahkan Sulaiman, hal itu harus dilakukan agar KPK tidak dihina dan dicemooh, apalagi oleh anggota DPR RI yang merupakan wakil rakyat. 

"Mereka (anggota DPR RI) seharusnya melengkapi KPK, karena KPK adalah keinginan rakyat. Mereka menghina KPK karena mereka juga mencuri, dan ingin bebas dari jeratan hukum, ini yang lucu," jelasnya.

Pihaknya juga berharap kepada institusi Polri, agar segera melakukan penangkapan kepada pengacara dan sopir Setya Novanto saat terjadi kecelakaan, karena kedua orang itu jelas-jelas menghambat proses penyidikan.(nng)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama