Sebab, menurut Ketua Komisi C Baktiono, pihaknya sering menerima aduan warga, saluran air di kampung banyak tergolong lama, karena dibangun puluhan tahun lalu.
"Sehingga saat musim hujan meluber dan menimbulkan tergenang." kata Baktiono, Jumat (14/7) petang.
Baktiono menjabarkan, saluran lama itu dikerjakan warga sendiri atau pemkot. Tapi kedalaman maupun lebarnya sempit.
Karenanya, ia meminta pemkot menghitung sedemikian rupa, diperbesar atau diperdalam dengan elevasi yang sudah ditentukan. Sehingga drainase tersebut tahan lama.
"Karena dahulu Surabaya banyak sawah, tempat kosong untuk penampungan air," urai legislator senior PDIP ini
Namun, seiring berjalannya waktu, beber Baktiono, tempat tersebut menjadi hunian.
Supaya aliran air berputar dan jadi penampungan sementara, ia menekankan materinya diperbesar, agar mudah dialirkan ke laut.
"Kalau jalan raya (tengah kota) sini sudah cukup," demikian Baktiono. (red)
Comments
Post a Comment