Skip to main content

Proyek Drainase Jalan Dukuh Timur 10 A Ditargetkan Selesai Bulan Oktober

SURABAYA I Mediabidik.Com– Pembangunan saluran air atau drainase di wilayah Dukuh Kupang Timur 10A ditargetkan selesai bulan Oktober 2023.

Dalam papan informasi yang tertera, proyek pembangunan saluran U-Ditch Pemkot Surabaya Tahun Anggaran 2023 ini dikerjakan oleh PT. Berlian Karya Teknik, selalu pelaksana pekerjaan dan CV. Mahakarya Engineering sebagai konsultan pengawas dengan nilai anggaran Rp. 5.938.624.869 atau hampir Rp 6 miliar. 

Pelaksana proyek, Farid Setiawan mengatakan, Pembangunan saluran U-Ditch 100/120 dengan cover gandar 10 ton di Jl. Dukuh Kupang Timur 10A mulai dikerjakan awal pekan lalu tanggal 09 Juli 2023.

"Pambangunan saluran U-Ditch sepanjang 900 meter di jalan Dukuh Kupang Timur kita targetkan tiga bulan, atau Oktober 2023 selesai," ujar Farid di Surabaya, Senin (17/07/2023).

Ia menjelaskan, sampai saat ini pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 200-300 meter dari total 900 meter pengerjaan saluran air.

Farid kembali mengatakan, setelah proyek saluran air ini selesai dikerjakan, kita langsung mengerjakan pengaspalan jalan, karena dengan pengerukan tentu jalan menjadi kotor dan berdebu.

Hanya saja, kata Farid, dalam pekerjaan pengerukan ada sedikit hambatan dengan adanya tiang listrik di saluran yang akan dibangun.

Tapi, tambah Farid, kita akan lakukan manual tidak pakai alat berat saat pengerukan, karena ada tiang listrik.

"Saluran air yang terhalang tiang listrik kita belokkan sedikit, jadi tidak sampai menggangu tiang listrik. Hanya saja nanti lebar aliran air sedikit berkurang," terang Farid.

Selain itu, jelas Farid, kendala pengerjaan saluran air disini adalah utilitas PDAM, utamanya yang ukuran kecil yang konek ke rumah tangga.

"Tapi kami optimis proyek saluran air ini kelar sesuai dengan target, yaitu Oktober 2023 sudah selesai," pungkasnya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh