Skip to main content

Ini Tanggapan DLH Kota Surabaya Soal TPS Samping Makam WR Supratman Jl Kenjeran

SURABAYA I Mediabidik.Com - Ini tanggapan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Surabaya perihal protes warga terhadap Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yang tak jauh dari Makam Pahlawan (TMP) Wr Supratman Jalan Kenjeran Rangkah. Karena dianggap mengganggu pemandangan. Selain itu, memicu aroma yang tak sedap di area Makam komposer Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tersebut. Sehingga keberadaan TPS diminta untuk dipindah dari lokasi tersebut.

"Kalau mau dipindah, dipindah kemana," ujar Agus Hebi Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya, usai rapat di Gedung DPRD Surabaya, pada Senin (03/07/2023).

Agus Hebi menambahkan, memindahkan lokasi TPS tidak mudah. Karena perlu dilakukan sosialisasi.

"Yang harus dilakukan adalah, bagaimana TPS di Rangkah itu tidak mengganggu sekitarnya. Itu yang penting," jelasnya.

Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya saat ini tengah melakukan tata kelola di TPS Rangkah.

Seperti jadwal pengangkutan harus tepat. Artinya tata kelola angkutan sampah dari TPS ke TPA. Kemudian jadwal gerobak pengangkut sampah dari rumah tangga ke TPS harus diatur. Jangan pagi semua. Tapi bisa dijadwal per jamnya. Sehingga tidak ada penumpukan sampah terlalu lama," imbuhnya.

Menurut Agus Hebi kondisi TPS Rangkah sekarang sudah lumayan tertib dan bersih.

Sedangkan terhadap pemicu bau yang mengganggu peziarah, Agus Hebi menyarankan untuk melaporkan ke DLH.

"Untuk mencegah bau kita minimalisasi baunya. Kalau bau silahkan lapor ke DLH nanti kita semprot. Kita punya semprotan antu bau. Sore itu kita lakukan. penyemprotan," pungkasnya. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...